Radartasik.com, KABUPATEN TASIK – Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Daerah Kabupaten Tasikmalaya Ato Rinanto, tengah fokus melakukan pendampingan terhadap gadis berusia 17 tahun, korban pencabulan empat pria.
Menurutnya, kondisi psikis korban terguncang atas musibah yang menimpanya. “Kami sedang melakukan pendampingan. Sebetulnya pendampingan ini kami lakukan kepada korban juga kepada pelaku yang usianya dianggap masih di bawah umur,” ungkapnya kepada radartasik.com.
Namun, KPAID Kabupaten Tasikmalaya untuk saat ini lebih fokus terhadap pemulihan korban. “Apalagi korban sedang mengandung. Jadi kami mendampingi korban terlebih dahulu,” sebut dia.
Ato merasa miris, dalam peristiwa ini bukan hanya melibatkan anak-anak saja. “Miris sekali. Pelakunya ayah dan anak,” sesalnya.
Dia juga meminta, masyarakat tetap tenang agar mempercayakan permasalahan ini kepada polisi. “Kami memohon kepada warga agar mempercayakan penanganan ini kepada polisi. Dan sekarang, pelakunya sudah diamankan,” ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, Gadis berusia 17 tahun diduga menjadi korban pencabulan empat pria.
Satuan Reskrim Polres Tasikmalaya bahkan sudah meringkus para pelakunya. Para pelaku masing-masing berinisial DA (46) FA (18) YO (18) dan RE (18).
“Benar, kita telah mengamankan 4 pelaku yang diduga telah melakukan pencabulan dan persetubuhan terhadap anak di wilayah Cisayong,” ungkap Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya Kota, AKP Agung Tri Poerbowo kepada wartawan, Kamis (14/04/22).
Kasat Reskrim menyampaikan, perbuatan bejat para pelaku terjadi pada September 2021. Lokasinya di rumah pelaku DA di wilayah Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya.
Sebelum disetubuhi, terang Agung, korban dicekoki minuman keras (miras) oleh 3 pelaku yakni FA, YO dan RE. Korban kemudian dibawa ke rumah DA.
Di rumah DA itulah sebut Kasat Reskrim, korban dicabuli dan dirudakpaksa secara bergiliran.
“Jadi korban ini dicekoki dulu oleh para pelaku. Kita amankan para pelaku tadi siang,” terangnya. (try/radartasik.com)