radartasik.com, TASIK, RADSIK – Kompetisi Sains Nasional (KSN), Kompetisi Olahraga Siswa Nasional (KOSN), Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N), Apresiasi Bahasa dan Sastra Daerah (ABSD), dan Pentas PAI tahun 2022 tingkat Kota Tasikmalaya akan digelar mulai 11 Mei. Kompetisi itu untuk jenjang sekolah dasar (SD).
Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar Disdik Kota Tasikmalaya H Cecep Susilawan SPd MM setelah rapat dengan Kelompok Kerja kepala Sekolah (KKKS) di kantornya, Selasa (12/4/2022).
“Jadwal pelaksanaan kegiatan prestasi di tingkat kota sudah dibuat, akan dimulai 11 Mei. Untuk pastinya sedang menunggu izin Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya,” ujarnya.
Sambungnya, sambil menunggu kepastian jadwal tetap. Ia meminta setiap kecamatan mempersiapkan berkas pendaftaran siswa yang mengikuti cabang lomba sesuai bidang dikuasai.
“Kegiatannya keprestasian tingkat Kota Tasikmalaya mulai dari KSN, KOSN, FLS2N, ABSD, dan Pentas PAI di tingkat Kota Tasikmalaya akan dilaksanakan secara online dan luring. Namun sambil menunggu pelaksanaan pastinya, setiap kecamatan bisa mempersiapkan pendaftaran terlebih dahulu,” katanya.
Mengambil bulan Mei ini, tentunya untuk mempersiapkan perwakilan dari tingkat kota mulai dari KSN, KOSN, FLS2N, ABSD, dan Pentas PAI. “Sebab untuk pelaksanaan kegiatan keprestasian dari Provinsi Jawa Barat mulai dari Juli hingga Agustus secara daring,” ujarnya.
Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kota Tasikmalaya Nana Hermawan SPd MMPd menyampaikan, pelaksanaan lomba kreativitas siswa untuk jenjang SD rencananya dimulai 11 Mei. Namun hingga saat ini, masih menunggu ditandatangani oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya.
“Peserta dari tingkat kota nantinya mengambil juara per kecamatan dari masing-masing perlombaan. Itu ada yang diambil juara satu saja dan diambil juara satu dan dua,” ujarnya menambahkan.
Mengingat pelaksanaan lomba kreativitas siswa tingkat Kota Tasikmalaya masih dalam keadaan pandemi Covid-19 dan bertempat setelah lebaran, K3S pun memberikan saran agar bisa dilakukan secara daring.
“Selama bisa daring, mestinya diupayakan. Barangkali ketika luring berdampak pada tamu yang berdatangan riskan adanya penularan Covid-19, yang nantinya penyelenggara pasti menjadi sorotan,” katanya. (riz)