radartasik.com, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Tasikmalaya melakukan inspeksi mendadak (sidak) di lokasi ngabuburit Pasar Sindangkasih Kabupaten Ciamis, Rabu (13/4/2022) sore. Hasilnya menemukan berbagai jenis takjil yang menggunakan pewarna tekstil.
Kepala
Loka POM BPOM Tasikmalaya Jajat Setia mengatakan, pemantauan atau
pemeriksaan makanan di lokasi ngabuburit Pasar Sindangkasih ada 18
sampel makanan takjil yang diambil. Di mana dari berbagai aneka makanan
takjil yang diuji langsung dan hasilnya ditemukan ada yang menggunakan
bahan berbahaya dan dilarang.
“Kita temukan empat sempel yang
menggunakan bahan berwarna berbahaya, di antaranya kerupuk dan
aromanis,” kata dia, menjelaskan.
Jajat menegaskan,
bahan-bahan tersebut kalau dikonsumsi secara terus menerus bisa
menyebabkan kanker. “Memang tidak sekaligus namun akumulasi memberikan
efek kalau terus menerus dan bertahun-tahun hingga bisa menimbulkan
kanker,” kata dia.
Maka dari itu, kata dia, pihaknya
mengimbau kepada pedagang yang menjual makanan dengan pewarna tekstil
untuk tidak menggunakannya lagi, karena sangat membahayakan yang
mengonsumsinya. Kemudian, akan menelusuri dari mana sumber produk
tersebut didapatkan.
“Karena mereka juga ternyata beli lagi dari yang
lain seperti di Cikurubuk dan daerah lainnya. Kita akan datangi
penjualnya dan dilakuka pembinaan dulu agar tidak menggunakan bahan
berbahaya tersebut, kita lakukan edukasi dan pembinaan kita ke
depankan,” paparnya.
Ali
Sukmawan (43), warga Sindangkasih yang membeli makanan takjil mengaku
takut kalau beli makanan mencolok. Karena setelah mengetahui dari BPOM
yang mengetes makanan ternyata ada pakai pewarna tekstil.
“Seperti
aromanis ternyata pakai bahan pewarna tekstil. Padahal anak sayasering
beli aromanis, makanya saya akan larang anak saya beli lagi aromanis,”
pungkasnya. (isr)