Radartasik.com, KABUPATEN TASIKMALAYA – Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya harus segera cepat menangani travel liar atau tak berizin di Kabupaten Tasikmalaya. Jika tidak segera dituntaskan, dikhawatirkan ada konflik di antara masyarakat.
Percikan konflik yang disebabkan travel liar itu telah muncul. Rabu (13/4/2022), massa merusak mobil Grand Max D-1286 –XGN.
Mobil yang diduga travel liar atau gelap itu dirusak massa di kawasan Warung Peuteuy, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya.
Para penumpang pun diminta untuk turun dari mobil tersebut. Sedangkan sopirnya diduga melarikan diri.
Massa menghancurkan kaca depan, samping hingga lampu kendaraan tersebut. Kuat dugaan, massa menggunakan batu untuk merusak kendaraan tersebut.
Di lokasi, terlihat batu-batu terlihat dalam jok kendaraan tersebut. Tampak juga pecahan kaca berserakan.
Pengurus paguyuban angkutan umum menyebut aksi pengrusakan mobil yang diduga travel liar itu karena massa geram. Travel liar telah merugikan pengemudi angkutan umum berizin.
"Kronologisnya kita mau demo ke Dishub. Di jalan papasan sama travel gelap ini. Kami antarkan penumpangnya dulu. Ini bawa muatan dari Jakarta menuju Taraju, Bojonggambir dan Sodonghilir. Karena situasi memanas, saya bawa sopirnya dan mobil dan saya jamin gak ada kekerasan. Tapi di perjalanan malah kabur sopirnya. Anak-anak emosi jadi aja gini, kata Pengurus Paguyuban Angkutan Elf Kabupaten Tasikmalaya, Denis kepada wartawan di lokasi, Rabu (13/4/2022).
Polisi yang datang ke lokasi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara.
Polisi juga mengamankan kendaraan yang rusak, sejumlah saksi mata turut dimintai keterangan.
Polisi belum bisa memastikan angkutan yang dirusak merupakan travel gelap. Tetapi, pelaku pengrusakan diduga kuat pengemudi angkutan umum.
"Ini pengemudi menuduh ada travel gelap dan dia merusak mobilnya. Kami belum bisa pastikan mobil yang dirusak apa travel gelap atau bukan," Kasat Lantas Polres Tasikmalaya AKP Ryan Faisal di lokasi.
Untuk menentukan itu, apakah travel bodong butuh pemeriksaan surat menyuratnya, karena menaikan penumpang tidak di terminal.
Pasca kejadian ini ratusan pengendara angkutan elf Jurusan Tasikmalaya-Taraju dan Tasikmalaya-Sodonghilir langsung mogok operasional.
Mereka menggelar aksi unjuk rasa di kantor Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tasikmalaya. (ujang nandar / radartasik.com)
Kategori :