radartasik.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menolak membuka big data terkait penundaan pemilu.
Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan dirinya punya hak untuk menolak membuka big data tersebut kepada publik.
Diketahui, big data itu disebut-sebut berisi tentang 110 juta orang di media sosial mendukung penundaan Pemilu 2024.
Penolakan membuka big data tersebut dikatakan Luhut Binsar Pandjaitan pada saat menemui BEM UI di Balai Sidang Universitas Indonesia, Depok, Selasa 12 April 2022.
”Kamu tidak berhak juga menuntut saya. Kau sepakat tapi kalau saya tidak sepakat boleh kan? Saya punya hak untuk bilang nggak. Kita boleh beda pendapat kan,” ujar Luhut Binsar Pandjaitan.
Selain itu Luhut menegaskan dirinya sama sekali tidak pernah mengatakan untuk memperpanjang masa jabatan presiden menjadi 3 periode.
”Dengerin ya, jangan marah-marah. Saya tidak pernah mengatakan presiden 3 periode,” tukas Luhut Binsar Pandjaitan.
”Tidak pernah. Yang pernah saya katakan, banyak di bawah itu minta pemilu ditunda. Itu saja. Apa salah?” sambungnya.
Sebelumnya, Luhut memberikan suatu pernyataan bahwa ada big data berisi 110 juta interaksi media sosial yang mendukung usul Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin untuk menunda Pilkada 2024 pada akhir Februari. (disway)