Usai Berulah, 3 Remaja Mewek, Kasihan Bapaknya Dipanggil Polisi: Mohon Maaf ke Masyarakat Indonesia

Rabu 06-04-2022,00:05 WIB
Reporter : agustiana

radartasik.com  - Tiga remaja viral lantaran terlibat tawuran di kawasan Kaligawe, Kota Semarang, mengaku telah menyesal.

Saat dihadirkan polisi di Mapolrestabes Semarang, mereka bersimbuh sesenggukan di panggukan orang tua masing-masing. Ketiga remaja berinisial MHS (17), GAP (17), dan AK (17).

Mereka terbukti terlibat dalam peristiwa tawuran di Semarang pada awal Ramadan menjelang waktu sahur, Minggu (3/4).

Polisi menangkap ketiga selang seharai sesui kejadian, masih ada sebanyak 7 remaja lagi yang masih dilakukan pengejaran.

Sebagian besar pelaku yang terlibat merupakan remaja Kelurahan Tambakrejo. AK, satu di antara pelaku tawuran mengaku tidak mengetahui tujuan awal mendatangi Kampung Karang Kidul.

Waktu itu, dia dan GAP sedang bermain gim di rumah MHS. “Iya, waktu itu saya bertiga nongkrong di rumah MHS,” kata AK, Selasa (5/4).

Seorang teman berinisial R memberitahu sekaligus mengajak mereka bertiga untuk berkumpul di rel kereta daerah Tanggung Rejo. 

“Tiba-tiba diajak ke Gapura Karang Kimpul,” imbuhnya.

Setelah sampai di lokasi tujuan, mereka tak mendapati pihak Kampung Karang Kidul yang dianggap R menantang untuk tawuran. 

Bukannya bertemu dengan lawan, AK mengaku syok melihat seorang temannya akan membacok dua orang berboncengan mengendarai sepeda motor.

“Saya melihat orang mengendarai sepeda motor langsung disabet teman saya, untung tidak kena,” katanya.

Seusai menjelaskan kronologis tawuran yang menggemparkan warga Semarang, ketiga ABG (anak baru gede) ini ditemui orang tuanya. 

AK, MHS, dan GAP tampak sesegukan menahan tangisnya sambil bersimpuh di pangkuan orang tua masing-masing. 

Mereka tampak saling berbisik memohon dan saling memaafkan. “Maafkan aku ya Pak,” terdengar lirih ucapan satu di antara remaja yang disaksikan petugas kepolisian, Camat Gayamsari, dan Lurah Kaligawe.

Eko Setianto, ayah AK dengan kerendahan hatinya memohon maaf atas kelakuan anaknya yang di luar kewajaran sehingga hampir terlibat persekongkolan yang mengancam nyawa seseorang. 

“Kami sebagai orang tua mohon maaf untuk masyarakat Indonesia, khususnya Kota Semarang atas kelakuan anak saya,” imbuhnya.

Tags :
Kategori :

Terkait