KPAID: Jangan Ada Lagi Anak Bawa HP

Jumat 01-04-2022,09:40 WIB
Reporter : syindi

radartasik.com, SINGAPARNA — Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya berkunjung ke sekolah anak-anak dalam video perundungan yang tersebar di wilayah Kecamatan Cigalontang, Kamis (31/3/2022).

Tujuan kunjungan itu untuk memberikan hiburan kepada siswa di sekolah tersebut serta menghilangkan trauma terhadap korban dan pelaku perundungan.

Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya Ato Rinanto SIP mengatakan, kedatangannya untuk memberikan hiburan sekaligus trauma healing kepada korban dan anak-anak lainnya di sekolah tersebut.

“Kami menghibur anak-anak dengan membawa badut untuk hiburan, sebagai terapi terhadap korban dan pelaku serta teman lainnya. Kita berikan trauma healing dan mencoba memulihkan kondisi pergaulan di sekolah,” kata Ato kepada Radar, kemarin.

Menurut dia, anak-anak merasa senang setelah dihibur dan suasana kembali dinetralkan agar tidak ingat atas kejadian sebelumnya yang terjadi.

“Kami juga menghadirkan hiburan dari Galeri Badut Tasikmalaya, selama dua jam setengah, para siswa guru senang dan didampingi unsur desa dan kecamatan. Mudah-mudahan proses terapi ini bisa memulihkan kondisi anak. Dan kondisi lingkungan di sekolah. Korban terus kita lakukan terapi lebih lanjut karena dari peristiwa tersebut ada luka secara psikis,” jelasnya.

Ke depannya, kata dia, langkah KPAID tentu akan melakukan pendampingan psikis sampai sembuh dan mengecek kesehatan korban karena diduga ada yang cedera di bagian hidung.

“Jadi kami melakukan pengobatan pemulihan kondisi lukanya. Ya nanti kita ke depannya mengimbau kepada masyarakat bahwa pengawasan kepada anak di mana pun dan kapan pun harus dilakukan secara benar,” ajaknya.

Kemudian, tambah dia, dinas dan sekolah, pihak terkait dijadikan pembelajaran dalam pola didik dan asuh harus benar. Karena sepenuhnya menjadi tanggung jawab ketika berada di lingkungan sekolah.

Dia menambahkan, sekolah juga diingatkan agar lebih ketat, jangan sampai siswa membawa HP ke sekolah sehingga mengganggu fokus anak-anak lainnya.

Kepala SDN tempat korban dan pelaku video perundungan, Jaka Sumpena berterima kasih kepada KPAID Kabupaten Tasikmalaya telah menghibur siswa-siswinya, sehingga lupa atas kejadian yang terjadi sebelumnya.

“Mudah-mudahan proses pembelajaran kembali normal. Kemudian korban bisa kembali belajar dan sembuh dari traumanya. Termasuk pulih dari sakitnya, termasuk dengan teman-temannya dan anak yang pernah membuatnya jatuh bisa baikan kembali,” kata dia. (dik)
Tags :
Kategori :

Terkait