Radartasik.com, TASIK — Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia yang juga mantan anggota tim panel penasehat ekonomi PBB, Dr Ir Rizal Ramli MA mengunjungi Kota Tasikmalaya, Senin (28/03/2022).
Rizal Ramli menghadiri Munggahan Bersama di Sekretariat Dewan Pengurus Pusat (DPP) Gabungan Anak Jalanan (Gaza) di Situ Butak, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya.
Dalam pertemuan silaturahmi ini, dibarengi dengan peluncuran buku antalogi puisi Pengantar Pergantian Kekuasaan, yang ditulis Adhie M Massardie.
Adhie pun sempat membacakan salah satu puisi yang ditulis di bukunya, yaitu Nagara Tanpa Gama yang disaksi Rizal Ramli, Ketua Umum Gaza, Alip Hamzah dan tamu undangan lainnya.
"Alhamdulillah walaupun lagi musim hujan, Bang Rizal Ramli bisa tiba ke Kota Tasikmalaya. Bang Rizal ini sebenarnya tokoh Jabar karena tinggal di Bogor," tutur Alip Hamzah.
Sementara itu Rizal Ramli dalam diskusinya menerangkan, dirinya sejak usia 6 tahun tinggal di Bogor. Dia pun menyapa audiens dengan Bahasa Sunda.
"Abdi tiasa Bahasa Sunda. Mung teu tiasa Sunda Tasik anu lemes. Tiasana Sunda Bogor. Alhamdulillah saya bisa hadir di Kota Tasikmalaya," terangnya.
Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian serta Menteri Keuangan Indonesia pada Kabinet Persatuan Nasional era Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini membuat para petani bahagia.
"Saat itu petani tengah diterpa kredit macet sampai Rp26 triliun. Petani waktu itu dikejar-kejar, kalau tak bayar tanahnya disita. Saya datang ke Gus Dur. Buat apa menyita tanah petani untuk negara," tambahnya.
Lalu Rizal Ramli menyarankan kepada Gus Dur agar membebaskan saja tanah petani tersebut. Akhirnya Gus Dur menyetujuinya sehingga para petani bahagia, produksi naik dan tak pernah impor produk luar saat itu.
"Jadi mengubah negara itu mudah, asalkan pejabatnya jangan doyan sogokan," tegas Rizal Ramli.
Karena menurut dia, kalau ingin kaya harus menjadi pengusaha atau businessman. Jadi benahi negara ini mudah. Cari orang yang amanah untuk jadi pejabat dan tak doyan sogokan. Pasti orang seperti itu berpihak pada rakyat. (rezza rizaldi / radartasik.com)