radartasik.com, RADAR TASIK — Hujan deras yang mengguyur wilayah Kota Tasikmalaya setiap sore pada akhir pekan menyebabkan sembilan titik tanah longsor yang terjadi di dua kecamatan, Tamansari dan Kawalu.
Berdasarkan yang terdata Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya, dampak bencana hidrometeorologi ini, menghantam dua rumah warga. Tergerus material tanah longsor hingga separuh bagian rumah warga nyaris rusak.
Bahkan, lanjut dia, di Kampung Malingping Kelurahan Tamanjaya Kecamatan Tamansari, material longsor sempat menutup akses jalan utama personel diterjunkan untuk mengevakuasi reruntuhan material agar memudahkan aksesibilitas masyarakat.
Tidak hanya itu, lokasi kejadian terus melebar ke wilayah lain di kecamatan tersebut, mulai dari Kampung Warung Peuyeum, Cigunder, dan Cipangebak.
”Total ada sembilan titik longsor pokoknya. Yang menimpang rumah di Malingping dan Cigunder. Alhamdulillah tak ada korban jiwa. Proses evakuasi terus dilakukan di jalan yang tertutup oleh longsoran,” tuturnya.
Pada proses evakuasi longsor, BPBD berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) meminjam alat berat berikut operatornya. Pihaknya juga menerjunkan tim damkar untuk menyemprot material tanah yang mulai mengeras di sejumlah akses jalan.
”Dua hari ini terus melakukan evakuasi. Masyarakat diharapkan terus waspada ke depan karena informasi dari BMKG bencana hidrometeorologi ini belum usai sampai akhir April mendatang,” tutur Ucu.
”Petugas juga membantu melakukan evakuasi di Kampung Cibinong Tamansari, terjadi atap rumah ambruk dan sampai kemarin kita laksanakan evakuasi menerjunkan tim,” tuturnya.
Bahkan, lanjut Ucu, di tengah proses evakuasi yang dilakukan pada Minggu pagi sampai siang hari, rumah salah seorang warga di Ciwaas Peuntas Kelurahan Sukahurip Kecamatan Tamansari, mengalami atap roboh dan tembok dindingnya menimpa pemilik yang tengah melakukan gotong royong dengan Satgas BPBD.
”Di tengah evakuasi, pemilik rumah Bapak Ateng tertimpa tembok saat atapnya roboh dan sedang melakukan gotong-royong dengan tim. Kami kontan menghubungi Sicetar untuk menanggulangi secara langsung, korban dilarikan ke RSUD tadi magrib. Total kerugian belum kami hitung secara pasti, kami konsentrasikan terlebih dahulu proses evakuasinya,” ujar Ucu.
Ketua Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya Dede Muharam meminta stakeholder terkait melakukan intensitas edukasi publik. Masyarakat pun diminta tetap waspada. Apalagi beberapa waktu terakhir cuaca yang disertai panas di siang hari, kerap menimbulkan hujan petir yang ekstrem.
”Diharapkan masyarakat tetap ekstra waspada. Hujan turun dengan intensitas tinggi terjadi secara tiba-tiba, siang harinya padahal cuaca panas. Ini kita dorong pemerintah dan stakeholder terkait mengingatkan masyarakat, terutama yang bermukim di wilayah-wilayah dekat bukit,” tuturnya. (igi)