Kasus Covid-19 Melandai, Bisnis Properti Diprediksi Meroket Lagi, Siap-Siap Berinvestasi

Sabtu 26-03-2022,15:00 WIB
Reporter : usep saeffulloh

Radartasik.com,  Bisnis properti diprediksi akan meroket lagi seiring dengan melandainya kasus Covid-19 di Indonesia, bahkan pemerintah sudah menyiapkan strategi untuk transisi dari pandemi menuju endemi.

Situasi menuju endemi ini diharapkan investor sebagai momentum untuk bangkit. Bahkan sektor properti pun diperkirakan reborn pada 2022 ini secara perlahan.

Direktur SouthCity Peony Tang mengatakan, berdasar data survei Property Outlook 2022 Knight Frank Indonesia, residensial dinilai akan menjadi best performer pada tahun ini. 

Reborn perlahan dan diikuti sektor industri dan logistik,” ujar Peony Tang, Jumat (25/3/2022).

Pengusaha properti itu mengatakan, tahun ini semua pelaku ekonomi dan investor berusaha untuk bangkit. 2022 diharapkan sebagia momentum kembali pada situasi ekonomi semula, walaupun membutuhkan upaya lebih keras.

“Kami optimistis target tersebut akan tercapai, apalagi tahun 2022 industri properti diprediksi akan kembali bangkit,” imbuh Peony Tang.

Bentuk keyakinan itu, SouthCity terus menjalakan proyeknya di selatan Jakarta membangun Apartemen The Parc SouthCity sejak beberapa tahun terakhir. Bahkan pada Selasa (22/3) lalu telah memasuki tahap topping off alias penyelesaian konstruksi. Mereka menjadwalkan serah terima unit pada kuartal IV 2022.

“Pandemi Covid-19 yang sempat mengguncang perekonomian Indonesia. Kami tidak surut dan terus menyelesaikan pembangunan, tanpa ada penundaan apa pun,” tandas Peony.

Menurut Peony, bagi investor properti adalah pilihan yang paling menjanjikan dan investasi paling aman. Properti sebagai instrumen investasi dibandingkan investasi lainnya di masa ini.

“Dari nilai sewa dengan berinvestasi properti, para investor dapat memperoleh keuntungan dari rental yield sebesar 5 persen per tahun. Sementara deposito bank saat ini hanya 2,5-3 persen dan pajak atas bunga mencapai 20 persen,” kata dia.

Mengenal Co-Living, Hunian Mirip Kos-kosan

Kemacetan di kota-kota besar mendorong kaum urban untuk mencari hunian yang dekat dengan tempatnya bekerja. Konsep hunian dengan fasilitas komprehensif, harga terjangkau, dan lokasi strategis, seperti co-living kini semakin banyak diminati masyarakat. 

Sayangnya, saat ini belum banyak pengembang yang membuat konsep properti seperti co-living.

Ferry Salanto, Senior Associate Director Colliers International mengungkapkan konsep co-living mirip seperti kos-kosan dimana fasilitas umum dapat dipakai bersama.

“Kebutuhan orang untuk sewa hunian yang terjangkau dan lokasi strategis masih sangat besar, sementara pasokannya belum banyak. Saya lihat potensi ini cukup baik bagi pengembang dan pengelola yang ingin bermain dibisnis ini,” terang Ferry mengenai konsep hunian co-living di Jakarta, Selasa (8/10/2021).

Menurutnya, pemain apartemen/hunian sewa di tengah kota lebih diperuntukkan bagi kelas menengah atas. Sehingga kelas menengah bawah lebih memilih hunian berupa kos-kosan

Tags :
Kategori :

Terkait