Sudah Disubsidi Pemerintah, Harga Minyak Goreng Curah Masih juga Rp 20 Ribu Per Kg, Kok Bisa Gini?

Rabu 23-03-2022,13:35 WIB
Reporter : Usep Saeffulloh

Radartasik.com,  Menjelang Ramadan, harga bahan pokok masih tinggi, termasuk minyak goreng, yang sampai saat ini masih bermasalah.

Harga minyak goreng curah, yang sudah disubsidi dan sejatinya sesuai harga eceran tertinggi (HET) Rp 14.000 per liter atau Rp15.500 per kilogram, namun faktanya, di lapangan, masih ada yang tembus di atas Rp 20.000 per kilogram.

Harga minyak goreng curah yang tembus diatas Rp 20.000 per kilogram diantaranya, Pasar Grogol Rp 25.000 per kilogram, Pasar Mayestik seharga Rp 24.000 per kilogram, Pasar Mampang Prapatan seharga Rp 22.000 per kilogram. Pasar Jembatan Merah dan Pasar Cempaka Putih seharga 21.000 per kilogram.

Namun ada juga pasar yang menjual minyak goreng curah lebih murah. Meskipun demikian masih diatas Harga Eceran Tertinggi (HET) dari pemerintah yang sebesar Rp 14.000 per kilogram.

Pasar Tanah Abang Blok A-G menjual di harga Rp 15.000 per kilogram. Pasar Glodok dan Pasar Pademangan Timur menjual dihargaRp 16.000 per kilogram. Pasar Pulogadung, Pasar Cengkareng, Pasar Kelapa Gading menjual di harga Rp 17.000 per kilogram. Pasar Pal Meriam Rp 17.500 per kilogram. Sisanya menjual berkisar harga Rp 18.000 hingga 20.000 per kilogram.

Salah satu pembeli minyak goreng curah di pasar Mayestik, Lia mengeluhkan hal ini. Sebab, dirinya yang juga seorang pedagang jajanan camilan anak-anak membutuhkan minyak sebagai bahan pokok dagangannya.

“Iya malah mamain mahal ya. Pemerintah ngapain si bikin bingung. Harga bukannya murah makin mahal,” ujarnya Rabu (23/3/2022).

Harga bahan pokok lainnya di Pasar Mayestik seperti cabai juga makin pedas atau tinggi, cabai rawit merah Rp 80.000 per kilogram, cabai merah besar Rp 70.000 per kilogram, cabai merah keriting Rp 60.000 per kilogram, cabai rawit hijau Rp 50.000 per kilogram.

“Masih mahal memang. Ini aja saya beli campur Rp 15.000 rawit merah sama hijau, yang penting makanan ada pedasnya,” kata salah satu pembeli Yusar.

Sementara bawah merah Rp 40.000 per kilogram, bawang putih Rp 36.000 hingga Rp 40.000 per kilogram, telur ayam Rp 24.000 hingga Rp 25.000 per kilogram, ayam broiler Rp 40.000 per kilogram, dan gula pasir Rp 14.000 per kilogram. 

DPR Bersuara Lantang

Minyak goreng masih menjadi masalah di negeri ini. Di beberapa daerah, pedagang di pasar tradisional mengeluhkan stok minyak goreng di grosir ikutan kosong.

Anggota Komisi VI DPR RI Andre Rosiade pun menanyakan kinerja pemerintah dalam hal ini Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam menjamin ketersediaan minyak goreng dan menjaga kestabilan harga minyak goreng curah untuk kebutuhan masyarakat dan pelaku usaha mikro dan kecil.

“Asosiasi Perdagangan Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) menghubungi saya, bilang pedagang pasar menjerit gara-gara minyak goreng curah yang dijanjikan pemerintah masih gaib di pasar. Kasihan rakyat, dikasih harapan palsu terus sama pemerintah, mana kinerjanya,” ungkap dia, Rabu (23/3).

Andre Rosiade menjelaskan, dalam rapat kerja Komisi VI DPR RI lalu, Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengatakan bahwa proses produksi minyak goreng curah akan ditentukan oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mulai dari produsen hingga distributor.

Kemenperin juga telah mengeluarkan Permenperin Nomor 8 Tahun 2022 tentang Penyediaan Minyak Goreng Curah untuk Kebutuhan Masyarakat, Usaha Mikro, dan Usaha Kecil dalam Kerangka Pembiayaan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

Tags :
Kategori :

Terkait