radartasik.com, RADAR TASIK - Politeknik Bisnis Mayasari (Polbim) Tasikmalaya di Komplek Mayasari Plaza Kota Tasikmalaya menggelar praktik lapangan Program Studi Usaha Perjalanan Wisata (UPW), beberapa waktu lalu.
Dosen Prodi UPW Polbim Moh Abdul Azis Danu Brata Str Par MM Par mengatakan, sebagai salah satu variasi pembelajaran, Polbim menggelar praktik lapangan bagi mahasiswa jurusan UPW. Kali ini mencoba moda transportasi spesifik dengan tema Citytour Tapak Tilas Pertumbuhan Bumi Sukapura.
Dalam praktik lapangan ini, sambungnya, mahasiswa Polbim mengenalkan kepada masyarakat yang hobi berjalan-jalan santai menggunakan Bus Ngulisik atau Nguriling Kota Tasikmalaya ke tempat-tempat bersejarah di Kota Tasikmalaya. Tujuannya agar lebih mengenal sejarah Kota Tasikmalaya.
“Di mulai dengan meeting point di kampus Polbim. Dengan rute awal mendatangi Masjid Agung diteruskan ke Alun-Alun Kota Tasik yang berlokasi di Jalan Otto Iskandar Dinata,” ujarnya.
Tak lupa mendatangi tempat eksklusif kantor Wali Kota Tasikmalaya dan Tugu KH Zaenal Mustofa di Jalan Ir H Juanda. Bus unik dengan kaloseri terbuka ini dipacu menggunakan kecepatan sedang mengawali perjalanan dengan seorang pemandu tur bernama Nabila, Setya, Chandra dan lain-lain. Mereka mulai memperkenalkan diri dan bercerita kisah-kisah sudut kota yang dilewati Ngulisik.
“Dalam rangka praktik lapangan kali ini Prodi UPW menggandeng Organda Tasikmalaya dalam program berkelanjutannya ini,” ujarnya.
Kegiatan praktik bisa berjalan dengan terarah. Di sini para mahasiswa memiliki program berupa planning perjalanan, pembiayaan perjalanan atau tiketing dan pemanduan perjalanan.
Sementara itu ia menjelaskan, Polbim memiliki Prodi Sarjana Terapan yakni Prodi Bisnis Digital, Usaha Perjalanan Wisata dan Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah di Tasikmalaya.
“UPW merupakan program studi yang mengusut tentang aktivitas yang bersifat komersial dari mengatur, menyediakan, serta menyelenggarakan pelayanan bagi seseorang, sekelompok orang bepergian menggunakan tujuan primer yaitu berwisata,” ujarnya.
Selain itu mengatur segala pelayanan bagi para wisatawan budgeting suatu aktivitas wisata. Pihaknya juga akan mengusut hal-hal pendukung lain misalnya melakukan penelitian menciptakan suatu wilayah sebagai wisata dan memberdayakan rakyat sekitar, belajar untuk melestarikan budaya dan mengakibatkan budaya menjadi daya tarik bagi turis lokal juga mancanegara.
“Pariwisata merupakan salah satu industri terbesar di dunia dan andalan primer dalam membuat devisa negara. Meningkatnya peranan pariwisata dalam pembangunan ekonomi, perencanaan pariwisata sangat penting dilakukan lantaran waktu ini dan masa depan akan terus terjadi pergeseran pasar wisata. Motif, minat, selera, tuntutan, dan konduite wisatawan yang terus-menerus berubah dan hal ini perlu direspons dengan cepat dan tepat,” jelasnya. (rls/na)