radartasik.com, Pengurus E-Sport Indonesia (ESI) Kabupaten Garut akan mengupayakan e-sport menjadi ekstrakurikuler (ekskul) di setiap sekolah jenjang SMP dan SMA. Nantinya permainan game itu akan menjadi salah satu kegiatan ekskul olahraga seperti halnya sepakbola, bola voli dan lainnya.
“E-sport ini merupakan olahraga ketangkasan
seperti halnya catur, jadi kita nanti akan menjadikan e-sport ini
menjadi ekstraAkurikuler di sekolah,” ujar Ketua ESI Garut Widi Nugraha
kepada wartawan, Senin (14/3/2022).
Widi meneArangkan,
dalam ekskul e-sport, pihaknya akan mendidik para siswa bagaimana cara
bermain game dengan baik dan benar, yang nantinya bisa menjadi atlet
profesional.
“E-sport ini bukan hanya sekadar permainan game semata,
tetapi ini merupakan olahraga ketangkasan yang memerlukan kecerdasan
otak,” terangnya.
Menurut dia, memasukan olahraga e-sport
ke ekstrakurikuler di sekolah bukan untuk mengajarkan siswa bermain
game, tetapi mengarahkan siswa bermain game dengan baik.
“Karena ada
aturannya dalam bermain game ini tidak boleh bermain lebih dari lima jam
dan ada pengawasan. Ini nanti yang akan kita lakukan,” terangnya.
“Tidak bisa dipungkiri
sekarang pemain e-sport ini penghasilannya banyak, seperti pemain Mobile
Legend, Lemon. Dia untuk pindah kontrak saja itu harganya Rp 17
miliar,” terangnya.
Dengan prospek yang bagus ini, kata
dia, dirinya sebagai peAngurus ESI yang meAnaungi olahAraga e-sport akan
menAcoba mencari bibit-bibit atlet yang bisa meraih prestasi
keAdepanAnya.
Widi meAnerangAkan, dalam meArekrut atlet
e-sport terAkendala dengan orang tua. Karena saat ini olahAraga ini
masih diAanggap tabu bagi orang tua.
“Ini yang menjadi PR saat ini, yakni meyakinkan para orang tua. Tetapi kita buktikan dengan prestasi,” terangnya.
Widi
menerangkan, di ESI Garut sendiri saat ini banyak atlet-atlet yang
sudah berprestasi dan menyumbang medali untuk Kabupaten Garut.
“Dalam
piala gubernur kemarin kita menyumbang enam medali,” terangnya. (yna)