Radartasik.com, Presiden Vladimir Putin menempatkan pasukan pencegahan strategis negara itu pada siruasi siaga khusus pada hari Minggu (27/02/2022) kemarin, ia mengumumkan langkah tersebut selama pertemuan dengan Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu dan Kepala Staf Valery Gerasimov.
“Negara-negara Barat tidak hanya melakukan tindakan tidak bersahabat terhadap negara kita di bidang ekonomi. Saya berbicara tentang sanksi tidak sah yang diketahui semua orang. Namun, para pejabat tinggi negara-negara NATO terkemuka juga membuat pernyataan agresif terhadap negara kita juga,” kata Putin dikutip dari Russian Today.
Pasukan pencegah Rusia mencakup berbagai senjata strategis, baik nuklir maupun konvensional, yang dapat digunakan untuk pertahanan dan penyerangan.
Menurut definisi militer Rusia, pasukan tersebut dirancang untuk “mencegah agresi terhadap Rusia dan sekutunya, serta untuk mengalahkan agresor, termasuk dalam perang dengan penggunaan senjata nuklir.”
Langkah itu dilakukan di tengah serangan yang sedang berlangsung oleh Rusia di negara tetangga Ukraina, yang diluncurkan oleh Moskow pada 24 Februari.
Operasi militer itu mengikuti pengakuan resmi Rusia atas Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk yang memisahkan diri dari Ukarina pada tahun 2014.
Serangan itu memicu sanksi internasional besar-besaran, yang terbaru berkisar dari sanksi pribadi terhadap pejabat tinggi, termasuk presiden Rusia, hingga menargetkan sistem keuangan negara. (sal)