Radartasik.com, KIEV — Kejadian ngeri sekaligus heroik dialami belasan pasukan penjaga perbatasan Ukraina di Pulau Zmiinyi (Ular). Mereka tewas usai dibom kapal perang Angkatan Laut Rusia yang menyerbu lokasi strategis di Laut Hitam tersebut pada Kamis (24/02/2022) lalu.
Ketiga belas anggota unit penjaga perbatasan Ukraina tersebut dihabisi setelah menolak perintah menyerah dari pasukan Rusia dengan sebuah pesan terakhir yang singkat dan tegas.
“Kapal perang Rusia, go f**k yourself,” ujar pemimpin perbatasan Ukraina lewat sambungan radio, seperti diberitakan Independent, Jumat (25/02/2022).
Aksi heroik itu diketahui dari sebuah rekaman audio yang diperoleh media Ukraina, Ukrayinska Pravda. Presiden Volodymyr Zelensky pun menyebut ketiga belas tentara itu sebagai pahlawan. Pulau Ular, yang terletak di lepas pantai tenggara negara itu, didekati oleh dua kapal Rusia tak lama setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan dimulainya invasi sekitar pukul 6 pagi waktu Moskow, Kamis (24/02/2022).
Dari rekaman audio diketahui bahwa kapal Rusia langsung memberi peringatan tegas begitu sampai di dekat Pulau Ular. “Saya kapal perang Rusia, ulangi saya kapal perang Rusia,” salah satu komandan kapal Rusia itu memperingatkan.
“Lebih baik segera meletakkan senjata untuk menghindari pertumpahan darah dan kematian yang tidak perlu. Kemungkinan terburuk (jika tidak menyeerah), Anda akan terkena serangan bom,” lanjut perintah komandan kapal perang Rusia tersebut.
Setelah itu, terdengar dua personel Ukraina berdiskusi mengenai respons apa yang harus mereka berikan. Sekejap kemudian terdengarlah respons tegas itu: “Kapal perang Rusia, go f**k yourself."
Dalam pesan video yang diunggah pada hari Jumat, Zelensky mengkonfirmasi bahwa para penjaga Pulau Ular termasuk di antara 137 personel militer yang terbunuh dalam 24 jam pertama operasi militer Rusia.
"Semoga kenangan mereka yang mengorbankan nyawa demi Ukraina akan hidup selamanya," ujar Zelensky. (dil/jpnn)