radartasik.com, RADAR TASIK - Setelah minyak goreng dan kedelai yang mengalami kenaikan harga di pasaran, saat ini masyarakat dibebankan oleh kenaikan harga daging sapi. Mengutip situs infopangan, harga daging sapi has saat ini seharga Rp 137.000 per kilogram, sedangkan harga daging sapi murni Rp 131.756 per kilogram.
Sekjen Induk Koperasi Pedagang Pasar (Inkopas) Ngadiran mengaku, memang selama sepekan ini ada pergerakan kenaikan pada beberapa komoditas pangan, termasuk daging sapi. Daging sapi yang mengalami kenaikan khususnya daging sapi potong segar.
Ngadiran mengaku heran terhadap program stabilitas pangan Indonesia. Sebab, daging sapi impor pun saat ini sudah dibatasi. Seharusnya, pemerintah memantau, melakukan monitoring, dan mengevaluasi untuk mencegah kelangkaan stok pangan.
“Jadi seharusnya pejabat itu yang selalu dari waktu ke waktu, baik staf ahli dan tenaga ahli khusus melakukan monitoring dan evaluasi jangan sampai masuk ke bulan puasa bergejolak,” tuturnya.
Ngadiran melanjutkan, pemerintah harus melakukan intervensi terhadap harga pangan yang saat ini sedang bergejolak menjelang memasuki bulan puasa. Rata-rata harga pangan yang naik merupakan komoditas yang mengandalkan impor. “Kalau ada gejolak begini ada permainan. Main minyak goreng yang korban rakyat. Lalu kedelai,” ucapnya.
Ngadiran menambahkan, para kementerian terkait harusnya mampu mengatasi masalah pangan yang sangat krusial bagi masyarakat. “Ini semua di bawah kementerian terkait. Kenapa dari tahun ke tahun ga mampu mengatasi hal seperti ini,” pungkasnya. (jpc)