Radartasik.com, Seorang tentara Ukraina yang diduga mencoba menyeberang ke Rusia di perbatasan telah ditangkap dan ditahan, kata kepala pasukan keamanan Rusia.
Berbicara pada pertemuan dewan keamanan pada hari Senin (21/02/2022), Direktur FSB Alexander Bortnikov mengatakan bahwa dua kelompok sabotase telah memasuki wilayah Rusia dari Republik Rakyat Lugansk yang memproklamirkan diri hari sebelumnya.
Dia menambahkan bahwa mereka telah dihancurkan setelah terlibat pertempuran dengan penjaga perbatasan dan pasukan pertahanan Rusia. Menurut Bortnikov, situasi di perbatasan sekarang stabil dan terkendali.
Sebelumnya, Distrik Militer Selatan Rusia mengatakan bahwa mereka telah menggagalkan upaya sabotase Ukraina dan kelompok pengintai yang melanggar perbatasan. Lima tentara Ukraina tewas dan dua kendaraan tempur hancur dalam baku tembak.
Militer Ukraina membantah klaim Moskow tentang upaya sabotase dari pasukanya dan mengatakan itu adalah berita bohong.
Insiden itu terjadi ketika pasukan yang memisahkan diri dari Ukraina dan pasukan Kiev saling menuduh melakukan penembakan berat di jalur kontak.
Presiden AS Joe Biden menyatakan keprihatinannya pekan lalu bahwa peningkatan pertempuran bisa menjadi awal dari operasi "bendera palsu" yang akan memberi alasan untuk Rusia masuk dan menyerang tetangganya.
Kremlin secara konsisten membantah memiliki rencana untuk melancarkan serangan dan Putin telah menyerukan solusi diplomatik untuk mengatasi krisis tersebut.
Para pemimpin separatis di dua wilayah mengklaim pada hari Jumat (18/02/2022) bahwa intelijen mereka memiliki laporan Kiev diposisikan untuk memerintahkan seranganuntuk merebut kembali wilayah tersebut, yang mendeklarasikan otonomi mereka setelah pemerintah negara itu digulingkan pada tahun 2014.
Namun, Aleksey Danilov, sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina, menolak klaim bahwa negara Eropa Timur itu memiliki rencana untuk meluncurkan serangan besar-besaran ke Donbass.
Dikutip dari Russian Today, ia mengklaim ada upaya untuk memprovokasi pasukanya dan menambahkan pasukan Ukraina hanya melepaskan tembakan jika akan ada ancaman terhadap keselamatan mereka. (sal)