Radartasik.com, KOTA TASIK — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya tengah mematangkan pola mitigasi dan identifikasi potensi bencana. Selain itu, BPBD juga tengah merancang sebuah aplikasi yang targetnya adalah percepatan penanganan kebencanaan.
Dua isu tersebut menjadi pokok bahasan dalam Musrenbang Sektoral BKBD di Hotel Harmoni, Senin (21/02/2002). "Apalagi di 2023, kita lebih memprioritaskan pencegahan bisa menjadi primadona BPBD. Soal percepatan informasi dalam hal melayani kebencanaan, ke depan kita ingin membuat aplikasi panic button," ungkap Kepala BPBD Kota Tasikmalaya, Ucu Anwar.
Dijelaskan dia, aplikasi ini bisa diakses semua warga Kota Tasikmalaya. Dengan begitu, informasi yang menyangkut kebencanaan akan segera tertangani.
"Jadi tinggal pencet tombol, GPS titik kebencanaan sudah sampai ke kita. Dengan locusnya, fotonya dan lainnya. Saat ini kita masih menggunakan relawan di 69 kelurahan dan 10 kecamatan. Ditambah suporting dari TNI dan Polri," jelasnya.
Wali Kota Tasikmalaya, H Muhammad Yusuf, juga menaruh harapan lahirnya program prioritas dari BPBD dalam Musrenbang Sektoral BPBD.
"Saya harap serius dibahas karena untuk program BPBD dan Damkar ke depan yang harus disesuaikan dengan keuangan kita yang terbatas," ujarnya usai membuka Musrenbang Sektoral BKBD di Hotel Harmoni, Senin (21/02/22).
Yusuf menilai, prasarana BPBD untuk menangani kebencanaan dianggap sudah memadai dan tergolong lengkap. Sehingga ke depan tinggal membuat pola dan cara menyerap informasi secara cepat jika terjadi bencana.
"Jadi percepat penyerapan informasi kebencanaan mulai dari tingkat kelurahan dan kecamatan ketika terjadi bencana agar segera bergerak. BPBD ini punya tim reaksi cepat untuk menangani kebencanaan dan penanggulangannya. Selama ini untuk pohon tumbang, mereka sudah sigap," terangnya. (rezza rizaldi / radartasik.com)