RADAR TASIK - Merawat warisan budaya ternyata menjadi potensi peluang usaha atau bisnis yang menjanjikan, salah satunya yakni batik. Sebab, batik ini merupakan identitas Indonesia, termasuk Tasikmalaya menjadi ikon batik nasional.
Batik Indonesia juga telah dikenal secara mendunia, karena UNESCO mengakui batik Indonesia sebagai warisan budaya dunia.
Owner Toko Royalvin Batik Irham Rahman Saputra mengatakan, usaha batik ini berawal dari usaha turun-temurun keluarga. Itu karena prospek bisnisnya bagus.
“Dengan hanya mematok harga batik cap Rp 65.000 per picis satu warna, kombinasi tulis Rp 150.000, dan tulis Rp 350.000 dapat bisa menghidupi keluarga,” katanya kepada Radar, Minggu (20/2/2022).
Ia juga termasuk generasi ketiga, yang terjun membatik untuk menjaga melestarikan warisan budaya dari Tasikmalaya.
“Batik ini, selain menjadi warisan budaya. Alhamdulillah, batik masih dipergunakan atau diminati oleh masyarakat, khusus anak mudanya,” ujarnya.
Ia mengatakan, dulu warnanya hanya merah, hitam dan cokelat. Sekarang lebih bervariasi sehingga menarik minat generasi muda.
Lanjutnya, agar batik bertahan sebagai warisan budaya di era modern. Ia pun terus melakukan inovasi beragam motif dan warna yang unik. “Warna dan motifnya lebih modern sehingga masuk ke milenial,” katanya.
“Sebagai perajin batik baik tulis, cap dan print juga bisa menyesuaikan selera masyarakat, terutama kaum milenial,” ujarnya. (riz)