radartasik.com, BANJAR — Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Jawa Barat Taufiqurrakhman mengapresiasi Lapas Kelas IIB Banjar atas peluncuran buku dengan judul Negeri di Atas Awan.
Buku Negeri di Atas Awan merupakan hasil karya warga binaan di Lapas Banjar dan para pegawai terkait apa yang mereka hadapi dan lakukan selama menjalankan tugas. Juga ada tentang pengabdian dan pembinaan terhadap warga binaan.
Dalam buku tersebut menggambarkan bagaimana para pegawai melakukan pembinaan kepribadian maupun kemandirian warga binaan.
Dalam rangka untuk meningkatkan derajat kehidupan warga binaan dan tentunya sangat bermanfaat. Ketika mereka bebas dan terjun ke masyarakat.
“Saya berani mengklaim perlakuan terhadap para pelanggar hukum Indonesia sangat berhasil. Terbukti dari sekian banyak yang bebas, dan kembali mengulangi kejahatannya itu cuma 0,01 sekian persen,” tuturnya.
Menurut Taufiqurrakhman, sistem kemasyarakatan ditunjang oleh tiga unsur. Pertama kemasyarakatan. Kedua para pegawai Lapas. Ketiga masyarakat (kepala daerah, OPD termasuk media).
Taufiqurrakhman meminta semua pihak tidak mengucilkan warga binaan. Jangan sampai ketika mereka bebas diawasi dan tidak diterima oleh masyarakat.
Kepala Lapas Kelas IIB Banjar Muhammad Maulana menambahkan selain peluncuran buku, juga dibuka galeri hasil karya warga binaan dan juga pelaksanaan vaksinasi.
“Galeri merupakan tempat memasarkan produk hasil karya pembinaan kemandirian warga binaan,” ujarnya.
Di masa pandemi ini, Lapas Banjar tidak berdiam diri. Namun tetap produktif dengan menghasilkan berbagai karya intelektual dan terampil berupa produk kemandirian.
Masyarakat atau pengunjung dan juga mitra Lapas Banjar bisa membeli produk hasil karya warga binaan. Dalam meningkatkan perekonomian saat ini, dampak pandemi Covid-19. (Anto Sugiarto/radartasik.com)