radartasik.com, KOTA TASIK — Para perajin tahu di Kota Tasikmalaya kembali harus menjerit. Pasalnya, harga kedelai sebagai bahan baku pembuatan tahu kembali mengalami kenaikan.
Hal itu seperti yang diungkapkan H Imin Musliman (43), perajin tahu di Kampung Babakan Karangkawitan, Kelurahan Mangkubumi, Kecamatan Mangkubumi, Selasa (15/2/2022).
Menurut dia, karena harga bahan baku naik dan produksi berkurang, agar usahanya dapat tetap berjalan, dia tak menaikkan harga jual tahu. Hingga hari ini masih dijual di tempat usahanya per bungkus isi 10 tahu.
“Per bungkus masih Rp 3.000 isi 10 pics. Ukurannya saja dikecilin lagi. Kita tak berani menaikkan harganya, hanya ukurannya saja dikecilin,” tuturnya.
Dia mengaku tak tahu mengapa harga kedelai kembali naik dari penyuplainya. Padahal stoknya aman dan melimpah. Dia pun tak mau berspekulasi kenaikan ini karena hal lain.
“Kalau tahun lalu kan harga kedelai naik karena gagal panen, kalau sekarang tak ada gagal panen. Jadi belum diketahui karena apa naiknya harga kedelai ini,” tuturnya.
Diharapkan para perajin tahu, Pemerintah Kota Tasikmalaya bisa segera menurunkan harga kedelai ini. Karena membuat para perajin keberatan.
“Kalau pengecer yang jualan keliling dan membeli ke tempat saya masih ada 12 orang. Namun mereka banyak dapat komplain dari pembeli karena ukurannya kecil. Ya mau gimana lagi belum ada solusinya kang,” tambahnya.
Disinggung apakah di Kota Tasikmalaya akan ada aksi serempak mogok menjual tahu, Imin Musliman mengaku belum bisa memastikan. Namun, di grup media sosial whatsapp para perajin tahu hal itu masih dibicarakan.
“Di kita belum tahu apakah akan ada aksi mogok jualan tahu lagi atau tidak seperti tahun lalu. Kalau di Jakarta dan Bandung nanti katanya tanggal 21, 22, 23 Februari kabarnya selama 3 hari berturut-turut akan ada aksinya,” ujarnya. (Rezza Rizaldi/radartasik.com)