Maksimalkan Derajat Kesehatan Masyarakat Tasikmalaya

Senin 14-02-2022,22:00 WIB
Reporter : sandy aw

radartasik.com, KOTA TASIK — Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Cabang Tasikmalaya akan terus berkontribusi dalam pembangunan derajat kesehatan masyarakat di Tasikmalaya.

Ketua PKBI Cabang Tasikmalaya, dr Hj Rety Zia Dewi Kurnia MARS mengatakan, saat ini PKBI Cabang Tasikmalaya akan terus berkontribusi dalam membantu pembangunan derajat kesehatan masyarakat khususnya intervensi terhadap kasus-kasus kesehatan reproduksi remaja dari HIV/AIDS termasuk dampak buruk dari penggunaan Napza.

“Itu yang terus kami kedepankan,” katanya kepada radartasik.com pada acara Musyawarah Cabang PKBI Tasikmalaya di Hotel Harmoni, Senin (14/2/2022).

Rety Zia Dewi Kurnia menerangkan kepengurusan PKBI tersetruktur mulai dari tingkat pusat, provinsi hingga daerah. PKBI Cabang Tasikmalaya sendiri selain ada struktur ketua, sekretaris dan bendahara juga ada Yo Center atau Mitra Citra Remaja.

“Jadi untuk remaja ada ketua tersendiri. Untuk remaja ini, tugasnya ada yang menanggulangi baik dan buruk napza, serta pulih bersama dalam tata laksana Covid-19 serta stunting,” kata dia.

Rety Zia Dewi Kurnia menjelaskan PKBI memiliki program yang mengandalkan kemitraan seperti dengan pemerintah dan lainnya. Contohnya proyek luar negeri yakni Global Count. “Walaupun tahun ini sebenarnya tidak ada proyek khusus, tetapi kami terus berdaya dan tetap melaksanakan intervensi kepada HIV, berkaitan dengan LSL (Laki-Laki Suka Laki-Laki, Red). Dan alhamdulillah selama tahun 2021 terintervensi untuk pencegahan HIV pada LSL ini,” tutur dr Rety.

Tahun ini, PKBI juga ada program konseling untuk remaja dengan jumlah total ada 700 remaja. Pada konseling itu nantinya berkaitan dengan pengertian sex bebas, dampak HIV dan lainnya.

“Khususnya remaja saat ini masih tabu terhadap pengertian sex bebas,” kata dr Rety yang kedua kalinya terpilih sebagai Ketua PKBI Cabang Tasikmalaya pada Musyawarah Cabang.

Selama ini, respons remaja terhadap pemahaman terhadap sex bebas, dampak HIV dan penggunaan napza itu sudah ada, hanya saja perlu ada penguatan dalam pemahaman. Itu dilihat dari masuknya remaja pada Mitra Citra Remaja, Yo Center. “Makanya kami terus melaksanakan respons ini melalui pelibatan remaja dalam meningkatkan respons tersebut utamanya untuk kesehatan diri sendiri,” katanya.

Apalagi selama ini, kasus kehamilan pada remaja yang tidak diinginkan masih tinggi di Tasikmalaya, HIV dan pengguna napza. “Mudah-mudahan saja dengan terpilihnya kembali saya sebagai ketua, bisa mencegah dan mengurangi hal itu,” harapnya.

Ketua Mitra Citra Remaja, Fauzi Hidayat mengatakan, saat ini pihaknya terus memfokuskan MCR untuk pengendalian baik dalam sisi pergaulan dan pola hidup remaja. Tentunya MCR ini tidak bergerak sendirian, karena MCR merupakan badan naungan dari PKBI. “Kita bergerak secara terstruktur juga bekerja sama dengan instansi lainnya,” katanya.

Berkaitan dengan target selama dua tahun untuk 700 remaja, yang peduli terhadap kesehatan untuk terhindar dari HIV/AIDS termasuk penggunaan napza. “Saat ini kita akan memfokuskan dalam konservasi terlebih dahulu untuk mencapai itu, merangkul organisasi dan bekerja sama sehingga program ini bisa berjalan maskimal,” ujarnya. (Ujang Nandar/radartasik.com)
Tags :
Kategori :

Terkait