radartasik.com, KOTA TASIK — Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Aszhari Kurniawan angkat bicara soal maraknya aksi geng motor di Kota Tasikmalaya dalam beberapa hari ini.
“Yaitu sekumpulan anak-anak muda atau remaja yang tergabung dalam suatu klub melalukan perilaku ugal-ugalan di jalan raya, melanggar aturan lalu lintas,” tuturnya, Senin (14/2/2022).
Terkait dengan hal itu, menurut AKBP Aszhari Kurniawan, selama ini Polres Tasikmalaya Kota sudah jauh hari melakukan berbagai langkah antisipasi dari mulai yang sifatnya preemtif. Yaitu imbauan-imbauan dari tingkat polres hingga polsek dengan memberikan arahan kepada sekolah, masyarakat untuk menjauhi perilaku geng motor.
“Lalu preventif, yaitu penjagaan. Di mana anggota kita di lapangan seperti Lalu Lintas dan Sabhara yang melalukan penjagaan di jalan raya serta mengetahui perilaku jenis-jenis geng motor itu diamankan,” ujarnya.
Kemudian, kata AKBP Aszhari Kurniawan, langkah represif. Beberapa kasus geng motor yang selama ini terjadi juga telah dilakukan penegakkan hukum oleh tim Maung Galunggung maupun oleh Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota.
Beberapa peristiwa lalu ada geng motor yang membawa senjata tajam diamankan itu adalah bagian dari proses penegakan yang akan dikenakan hukum pidana karena melanggar Undang-Undang Darurat.
“Demikian juga ada peristiwa dulu yang mengawali pembentukan Maung Galunggung adalah penganiayaan yang dilakukan geng motor kepada korbannya yang menyebabkan meninggal dunia,” tuturnya.
“Kita kembalikan kepada masyarakat kita seperti apa. Seperti dari lingkungan keluarga. Bagaimana anak-anak belum cukup umur sudah dibekali kendaraan bermotor. Padahal mereka belum punya SIM,” ujarnya.
Hal itu, menurut dia, sudah jelas, keluarga ini kan memberikan kebebasan anak-anaknya membelikan motor. Kemudian dibebaskan waktu digunakannya.
“Jadi, terus saja ada perilaku geng motor itu karena dari lingkungan keluarga sendiri, para orang tua memberikan izin atas perilaku anaknya,” katanya.
Menurut dia, lingkungan sekitarnya seperti RT, RW, tetangga peduli tidak terhadap keberadaan geng motor.
Kemudian di sekolah. Apakah pihak sekolah memberikan izin juga kepada murid-muridnya tanpa SIM membawa motor ke lingkungan sekolah. Itu harus dipertanyakan juga.
AKBP Aszhari Kurniawan berharap peran serta dari semua pihak, tokoh masyarakat ulama, kiai dan para ustaz untuk terus mengimbau untuk menjauhi perilaku geng motor ini.
Kategori :