Dorong UMKM Migrasi ke Online, Perluas Pemasaran Hingga Luar Negeri

Senin 14-02-2022,08:45 WIB
Reporter : andriansyah

radartasik.com, RADAR TASIK - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) terus diperpanjang menimbulkan kerugian yang tidak sedikit bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Pembatasan mobilitas berdampak pada penurunan daya beli masyarakat, sehingga mengakibatkan kerugian.

Tidak ingin terjadinya kerugian untuk UMKM secara terus-menerus, Forum Kewirausahaan Pemuda (FKP) membantu melihat peluang melalui penjualan online sebagai strategi efektif UMKM bertahan di masa pandemi. Mengingat konektivitas digital juga semakin meningkat di masyarakat.

“Penjualan dengan offline banyak kendala terhadap adanya PPKM saat ini. Untuk itu, kita mencoba membantu para UMKM bergeser ke dunia online, baik menggunakan media sosial ataupun marketplace yang ada saat ini,” kata Ketua Umum DPD FKP Tasikmalaya Willy Ramadhan kepada Radar, Sabtu (13/2/2022).

Pentingnya UMKM migrasi jual-beli ke online karena menurutnya selama pandemi Covid-19 ini aktivitas masyarakat kebanyakan menggunakan media sosial dan belanja online.

“Artinya tren pola transaksi jual-beli online sudah menjadi suatu kebutuhan. Apalagi dikuatkan data 2021 selama pandemi 60 persen masyarakat berbelanja sudah lewat online,” ujarnya.

Maka, ia membantu UMKM ataupun generasi muda mau berwirausaha yang andal dalam pemasaran online tersebut.

Untuk itu, mengadakan Mentoring Go Export agar pengusaha muda Jawa Barat bisa ekspor dan melatih para pemuda berwirausaha lewat penjualan online di Pusat Pengembangan Industri Kreatif (PPIK) Kota Tasikmalaya, Sabtu (12/2/2022).

Manfaat mentoring tersebut bagaimana membantu pengusaha yang punya toko online dapat memperluas jangkauannya ke luar negeri. Sehingga fundamental usahanya kuat dan perluasan produknya lebih dimaksimalkan lagi.

“Untuk itu kita menggandeng Shopee, bagaimana agar pengusaha tersebut diajarkan ekspor. Karena Shopee penggunaannya terdapat di beberapa negara, seperti; Vietnam, Malaysia, Singapura, dan lainnya,” katanya.

Selain itu ada pelatihan para generasi muda untuk mulai berwirausaha online. Targetnya agar milenial saat ini dapat mengambil peran untuk kemajuan bisnis, dengan begitu dapat membantu peningkatan perekonomian daerah.

“Harapan agar para generasi muda berwirausaha dengan online, untuknya tidak perlu punya produk dahulu. Bisa membantu pemasarannya, misal; menjualkan produk bordir dari konveksi di Tasikmalaya,” ujarnya.

Senada, Sekretaris Umum DPW FKP Nandang Nugraha menyampaikan, untuk menyambut bonus demografi sumber daya manusia harus memiliki keterampilan berwirausaha. Untuk itu, perlunya generasi muda diberi pendampingan wirausaha.

“Perlu ada pembibitan di masa muda, saat usia emas dilatih kewirausahaan. Ke depannya generasi muda tersebut yang melanjutkan atau menggantikan pengusaha Tasik, Jawa Barat hingga Indonesia,” katanya.

Lanjutnya, ia sadar usia 16-30 tahun saat inilah waktu yang pas atau masa usia emas untuk dilatih kewirausahaan. Oleh karenanya, jangan sampai generasi muda sekarang dipandang sebelah mata.

“Sebab nantinya mereka yang akan mengalami bonus demografi. Diharapkan menguasai bagaimana cara berbisnis untuk memajukan ekonomi daerah maupun nasional,” ujarnya.

Tags :
Kategori :

Terkait