Radartasik.com, Seorang remaja Rusia telah dijatuhi hukuman lima tahun penjara setelah berencana untuk meledakkan sebuah markas lokal dari Layanan Keamanan Federal Rusia (FSB) dalam sebuah video game.
Menurut Komite Investigasi, Nikita Uvarov siswa berusia 16 tahun berencana untuk menghancurkan gedung keamanan di Minecraft, sebuah game yang populer. Uvarov, yang berasal dari kota kecil Kansk di Siberia, dijatuhi hukuman pada hari Kamis (10/02/2022) dan juga membayar denda 30.000 rubel (sekitar Rp 5,7 juta).
Pengadilan Militer Distrik Timur memutuskan Uvarov bersalah atas tuduhan terorisme, yaitu menjalani pelatihan untuk melakukan kegiatan kriminal, kata pengacaranya Pavel Chikov.
Chikov adalah kepala Agora, sebuah organisasi yang mewakili mereka yang mungkin menjadi korban dugaan pelanggaran hak asasi manusia oleh pihak berwenang.
Kelompok ini diklasifikasikan di Rusia sebagai “agen asing” karena menerima dana dari luar negeri.
Menurut para penyelidik, Uvarov dan dua pria lainnya menggunakan video game untuk membangun gedung departemen kepolisian Kansk dan divisi FSB kota, ia berencana untuk meledakkannya menurut surat kabar Rusia, Kommersant.
Kommersant juga melaporkan bahwa para remaja itu menggunakan dunia game untuk mendemonstrasikan bagaimana simulasi ledakan nyata dari gedung-gedung itu akan terjadi.
Saat ditahan setelah keputusan pengadilan, Uvarov menangis, "Saya anak-anak, saya bukan teroris," Rengeknya. Sedangkan rekan terdakwa dibebaskan karena memfasilitasi penyelidikan.