Walah, Di Kantong NU Muhaimin Malah Kalah Sama Erick Thohir

Jumat 11-02-2022,14:20 WIB
Reporter : radi

Radartasik.com, JAKARTA — Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar nampaknya harus bekerja keras lagi untuk mendapatkan simpati dari warga Nahdliyin. Pasalnya berdasarkan hasil survei Center for Strategic on Islamic and International Studies (CSIIS), nama Muhaimin Iskandar tidak berhasil masuk dalam level atas, untuk nama bakal calon presiden 2024 yang dipilih warga nahdliyin di sejumlah daerah kantong NU

Bahkan nama Muhaimin Iskandar kalah dari Erick Thohir dan Anies Baswedan, yang jelas tidak memiliki irisan dengan NU.

“Cak Imin berada pada posisi bawah, namanya juga kalah dari Yenni Wahid. Kita tahu, Yenni tidak sosialisasi, bahkan namanya pun tidak disebut-sebut sebagai capres atau cawapres,” jelas Direktur CSIIS, Sholeh Basyari, Kamis (10/02/2022). 

Basyari mengungkapkan, berdasarkan survei serentak yang dilakukan pihaknya pada 7 Januari 2022 lalu di kantong-kantong NU, seperti: Probolinggo, Pasuruan, Malang, Yogyakarta, Rembang, Magelang, Tasikmalaya, Cirebon, Pandeglang dan Lampung Tengah. Justru nama Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo berada di posisi atas. Kemudian disusul oleh Erick Thohir dan Anies Baswedan di posisi tiga dan empat.

Survei capes dan cawapres yang dilakukan CSIIS dilakukan dengan cara indepth interview setelah para narasumber atau warga selesai menunaikan sholat Jumat.

Basyari menyatakan saat ini posisi Muhaimin Iskandar di kalangan NU semakin tergerus sejak PBNU dipimpin KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya). Apalagi Gus Yahya telah berkomitmen untuk menjadikan NU lebih terbuka, sangat berpengaruh pada posisi Muhaimin Iskandar.

“Saat ini semua capres dan cawapres sudah melihat NU sebagai potensi untuk mengambil suara, sehingga mereka berlomba-lomba untuk masuk ke pesantren-pesantren, sowan ke kiai-kiai dan berbagai cara lain,” beber Basyari.

Basyari menyebutkan potensi pemilih yang besar di NU menarik perhatian bagi para capres dan cawapres, yang otomatis membuat peluang Cak Imin semakin sempit.

“Untuk mengkonsolidasi lagi kalangan NU, harusnya Cak Imin sowan ke Gus Yahya. Atau ajak 'ngopi bareng'. Biar nahdiyin melihat antara NU dengan PKB masih ada irisan. Jangan malah menjauh,” jelasnya.  (ing/rc)

Tags :
Kategori :

Terkait