Radartasik.com, Ultras Roma tampaknya sudah tidak bisa menahan kesabaranya, mereka merasa terus diperlakukan tidak adil oleh wasit di lapangan, puncaknya, Ultras Roma mengibarkan spanduk protes di luar markas besar Federasi Sepak Bola Italia.
Dilansir Calciomercato.com, beberapa ultras Roma mengangkat spanduk di Via Allegri, tempat markas FIGC berada, untuk mengekspresikan rasa frustrasi mereka terhadap standar wasit musim ini.
Spanduk itu berbunyi: “Peraturannya sama untuk semua orang, tetapi kita tidak diperlakukan sama. Cukup sekarang badut!”
Penggemar AS Roma merasa mereka selalu mendapat keputusan yang lebih buruk musim ini dari wasit dibanding klub lain, bahkan VAR lebih banyak membuat rasa frustrasi para penggemar dan memperburuk masalah.
Masalah wasit terbaru yang mengecewakan para penggemar Giallorossi datang dalam hasil imbang tanpa gol yang menyakitkan melawan Genoa, gol Nicolo Zaniolo dianulir menyusul pemeriksaan VAR setelah pelanggaran yang tidak disengaja oleh Tammy Abraham.
Tak cukup sampai disitu, Zaniolo kemudian dikeluarkan dari lapangan karena perbedaan pendapat dengan wasit, yang selanjutnya memicu kontroversi.
Sebelumnya AS Roma juga berniat meminta klarifikasi kepada Federasi Sepak Bola Italia menyusul komentar Milena Bertolini bahwa Nicolo Zaniolo harus dididik.
Pelatih tim nasional wanita Italia itu mendiskusikan kartu merah menjelang akhir hasil imbang 0-0 dengan Genoa di acara televisi 90A° minuto, dia berkomentar bahwa Zaniolo “harus dididik dan dibantu. ”.
Hal ini telah menimbulkan kontroversi yang signifikan, seperti dilansir Calciomercato.com, AS Roma bermaksud meminta FIGC untuk klarifikasi mengapa salah satu anggota mereka membuat pernyataan yang tidak relevan kepada media.
Lebih lanjut, menurut AS Roma, ini bukan pertama kalinya anggota staf teknis FIGC membuat pernyataan yang tidak diinginkan, Giallorossi menekankan bahwa minggu lalu Profesor Andrea Ferretti membuat komentar yang tidak diinginkan tentang Leonardo Spinazzola.
Akan tetapi catatan disiplin duet AS Roma Tammy Abraham dan Nicolo Zaniolo musim ini sangat buruk, lebih buruk dari gabungan delapan bek Serie A.
Abraham dan Zaniolo telah mendapatkan 15 kartu kuning dan dua kartu merah di liga musim ini.
Dikutip dari Football Italia, sebagai perbandingan, 14 kartu kuning telah dikantongi oleh gabungan delapan bek Serie A: Milan Skriniar (2), Stefan de Vrij (2), Francesco Acerbi (1), Fikayo Tomori (2), Simon Kjaer (2), Giorgio Chiellini (2), Leonardo Bonucci (1) dan Kalidou Koulibaly (2).
Hasilnya para bek ini juga hanya mendapatkan total dua kartu merah. Ini jelas Abraham dan Zaniolo mempunyai masalah disiplin di lapangan. (sal)