Radartasik.com, TASIK — Pembangunan Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci) merupakan proyek strategis nasional. Maka, pembangunan jalan tol terpanjang di Indonesia itu mendapatkan atensi khusus dari pemerintah pusat.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono berpesan, kepada konsorsium PT Jasamarga Gedebage Cilacap (JGC), yang akan mengerjakan pembangunan Tol Getaci, diharapkan pembangunanya sesuai jadwal.
Konstruksi pembangunan Jalan Tol Getaci dimulai 2022 dan selesai 2024 untuk pembangunan tahap pertama. Adapun tahap dua, dimulai 2027 dan selesai 2029.
“Terkait pembangunan jalan tol saya ingin mengingatkan bahwa membangun dengan cepat atau tepat waktu saja belum cukup. Namun harus tetap menjaga kualitas dan lingkungan,” tutur Basuki Hadimuljono usai penandatanganan pembangunan Jalan Tol Getaci beberapa waktu lalu.
Pembangunan Jalan Tol Getaci, menurut Basuki Hadimuljono, jangan sampai merusak bukit-bukit yang dilewatinya. Hindari menebang pohon jika tidak perlu ditebang.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit menjelaskan, kehadiran Jalan Tol Getaci bisa turut mendukung pergerakan logistik baik jasa maupun barang di Pulau Jawa khususnya untuk wilayah bagian selatan.
“Kehadiran Jalan Tol Getaci bisa turut mendukung pergerakan orang dan barang. Tentunya pembangunan jalan tol ini tidak menimbulkan kompetisi dengan jalan nasional yang sudah ada. Kehadiran jalan tol ini justru akan jadi pelengkap jalan nasional, terutama dalam mendukung pengguna jalan dengan jarak jauh,” ujar Danang Parikesit.
Senada dengan Kepala BPJT, Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur mengatakan, pembangunan Jalan Tol Getaci akan menjadi penopang dari jalan tol yang sudah ada sehingga bisa mengurai kepadatan lalu lintas yang terjadi, khususnya pada libur hari raya atau periode libur panjang.
“Seperti yang kita ketahui, saat ini terutama pada akhir pekan dan libur hari raya, Jalan Tol Padaleunyi khususnya di Gerbang Tol Cileunyi berpotensi terjadi kepadatan karena terjadinya peningkatan volume lalu lintas,” tuturnya.
Untuk itulah, kata dia, Jalan Tol Getaci diharapkan juga mengurai kepadatan dan menjadi alternatif jalan bagi masyarakat yang bepergian ke daerah Jawa Barat dan Jawa Tengah bagian selatan.
Sedangkan Direktur Utama PT JGC, Jo Mancelly menyampaikan ke depannya PT JGC selaku pengelola Jalan Tol Getaci akan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mempercepat penyelenggaraan pembangunan Jalan Tol Getaci.
“Hal ini termasuk pembebasan lahan yang sesuai dengan target waktu yang telah ditetapkan sebelumnya, sehingga secara konstruksi untuk pembangunan Tahap 1 dapat dilakukan di akhir tahun 2022,” katanya.
Jalan Tol Getaci ini memiliki total panjang 206,65 kilometer yang menjadikan jalan tol ini sebagai ruas jalan tol terpanjang di Indonesia, dengan nilai investasi sebesar Rp 56 triliun dan masa konsesi selama 40 tahun.
Jalan tol ini nantinya akan melintasi dua provinsi sekaligus, yaitu Provinsi Jawa Barat sepanjang 169,09 kilometer dan Provinsi Jawa Tengah sepanjang 37,56 kilometer.
Titik awal jalan tol dimulai dari Junction Gedebage di Kabupaten Bandung, lalu melewati Majalaya, Garut, Kabupaten dan Kota Tasikmalaya, Ciamis, Banjar dan Pangandaran, hingga ke wilayah Cilacap, Jawa Tengah.
Kategori :