Radartasik, GARUT – Ribuan calon jemaah haji asal Kabupaten Garut gagal berangkat menunaikan ibadah haji tahun ini. Hal itu akibat adanya beberapa kebijakan yang dikeluarkan Pemerintah Arab Saudi, salah satunya pembatasan usia.
Kepala Kemenag Kabupaten Garut Cece Hidayat mengatakan, kuota jemaah haji tahun ini untuk Kabupaten Garut hanya 867 orang. Jumlah tersebut mengalami penurunan dari kuota normalnya yakni 1.900 lebih.
BACA JUGA: Jadwal Sholat Harian Wilayah Kabupaten Garut, Kamis, 2 Juni 2022
“Kuota tahun ini dikurangi karena masih terkait pandemi Covid-19,” ujar Cece Kepada wartawan, Rabu (1/5/2022).
Cece menerangkan, dengan pengurangan kuota, maka ada 613 calon jemaah haji terpaksa gagal berangkat.
Selain pengurangan dari jumlah kuota, ratusan jemaah lainnya juga ada yang gagal berangkat akibat pembatasan usia yang diterapkan pemerintah Arab Saudi. Di mana usia di bawah 18 tahun dan di atas 65 tahun tak bisa berangkat.
“Calon jemaah haji yang gagal berangkat akibat pembatasan usia ada 435 orang,” terangnya.
Bukan hanya itu, tahun ini juga ada 763 calon jemaah haji gagal berangkat karena batal lunas dan gagal porsi jemaah haji. Cece pun meminta maaf dengan kondisi saat ini.
Tetapi dia berjanji untuk calon jemaah haji yang gagal berangkat akibat pembatasan usia dan pengurangan kuota akan diprioritaskan pada musim haji tahun berikutnya.
“Kami minta maaf kepada calon jemaah haji yang belum bisa berangkat tahun ini,” ujarnya.
Cece menerangkan, kuota pemberangkatan haji tahun depan diprediksi akan kembali normal. Selain itu, aturan pembatasan usia pun kemungkinan tidak akan diberlakukan kembali.
“Insya Allah informasi yang kami terima tahun depan normal,” jelasnya.
Hingga tahun ini, menurut Cece, jumlah warga Kabupaten Garut yang telah mendaftarkan diri berangkat haji sebanyak 31 ribu lebih dengan masa tunggu antrean mencapai 19 tahun. Jika aturan pembatasan kuota dan batasan usia dicabut, Cece berharap lama antrean pemberangkatan haji lebih cepat.
Cece juga mengingatkan calon jamaah haji asal Garut yang berangkat tahun ini bisa lebih mandiri dalam melaksanakan ibadah nantinya. Karena, tahun ini banyak pembimbing ibadah haji dari Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) yang tidak berangkat.