radartasik.com, TASIK - Adanya kasus varian baru Covid-19 yakni omicron mendorong semua lapisan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan protokol kesehatan ketat. Jika varian ini merebak, dapat mengancam keberlangsungan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.
Kepala SMPN 13 Kota TasikAmaAlaya Agus Rohman SPd MSi menyamApaikan, pemberlakuan PTM terbatas sudah memberikan angin segar bagi duAnia pendidikan, utamanya untuk sekoAlahnya. Tetapi, baru berjalan satu bulan melakukan PTM terbatas terAsebut, ada kecemasan varian Covid-19 omicron yang sedang naik.
Dengan adanya hal tersebut, ia pun sudah melakukan evaluasi untuk mengecek sejauh mana kesehatan siswa dan guru. Hasilnya kondisi aman dan sehat tidak ada gejala apapun.
“Artinya dalam menerapkan PTM terbatas ke depannya harus terus memperkuat protokol kesehatan. Tujuannya untuk meminimalisir virus Covid-19 di sekolah,” ujarnya.
Terpenting lagi, sekolah sangat ingin mempertahankan PTM terbatas tersebut, karena manfaatnya banyak. Wujudnya seperti lebih memperkuat pendidikan karakter siswa.
“Dengan adanya PTM terbatas mampu mengubah karakter siswa lebih baik, seperti; lebih disiplin, rajin, rapi dalam penampilan, dan tertib,” katanya.
Sebaliknya, ia tidak ingin adanya pembelajaran secara daring yang berkelanjutan. Itu karena mengakibatkan perubahan karakter siswa yang kurang baik, dari cara berpakaian, perawatan badan, ataupun kedisiplinannya.
“Sedikit-sedikit kita benahi ketika adanya pembelajaran tatap muka dalam memberikan pendidikan karakter,” ujarnya.
Sebaliknya, jangan sampai adanya peningkatan jumlah Covid-19. Itu dapat membahayakan kesehatan dan kelanjutan PTM terbatas. “Untuk itu, kita pun selain menjalankan protokol kesehatan juga melakukan vaksinasi siswa dan guru,” katanya. (riz)