Terlaluh! Guru SD Ini Hukum Belasan Siswa Makan Sampah

Kamis 27-01-2022,11:52 WIB
Reporter : radi

Radartasik.com,  BUTON — Seorang oknum guru berinisial, MW, yang mengajar di kelas 3 SDN 50 di Kabupaten Buton, Sulawesi Tengah, dilaporkan ke polisi oleh salah salah satu orang tua siswanya.

Pasalnya, MW dituding telah melakukan hal yang dianggap kelewat batas dan tak manusiawi terhadap para siswanya, yaitu dengan menghukum mereka memakan sampah.

Salah seorang keluarga siswa yang ikut dihukum untuk memakan sampah, Prischa Leda mengungkap, peristiwa guru MW menghukum siswanya makan sampah itu terjadi pada Jumat (21/01/2022) lalu.

Kejadiannya bermula saat belasan siswa SD tersebut hendak memberikan kejutan ulang tahun kepada wali kelasnya. Namun, MW yang mengajar di kelas empat merasa terganggu dengan suara ribut dari murid-murid kelas tiga tersebut.

MW lalu menegur belasan murid tersebut. Teguran itu pun diindahkan para siswa itu walau hanya sesaat.

“Namanya juga anak-anak, apalagi mau kasih kejutan gurunya. Tidak lama mereka kembali ribut,” kata Prischa kepada JPNN.com, Rabu (26/01/2022)

Tak lama kemudian, MW kembali masuk ke kelas tiga dan menutup pintu serta memanggil seorang murid untuk mengambil bungkusan bekas di tempat sampah.

“Langsung disuap siswa itu. Begitu juga siswa yang lain disuruh berdiri semua dan disuapkan sampah,” ungkap dia.

“Hanya satu orang yang tidak, karena saat itu dia sedang makan nasi di kelas,” beber Prischa.

Akibat hukuman itu, Prischa menyebutkan DS, inisial salah satu murid yang dihukum memakan sampah, mengalami bentol-bentol di wajahnya dan trauma.

Atas peristiwa itu, keluarga DS merasa keberatan dan membuat laporan polisi di Polres Buton.

Dikonfirmasi terpisah, Kasat Reskrim Polres Buton AKP Aslim membenarkan pihaknya telah menerima laporan itu dan telah meminta keterangan dari DS maupun orang tuanya.

“Kami akan lakukan dulu pendalaman terhadap kasus itu untuk menentukan tindak pidana apa yang akan dikenakan kepada pelaku,' ucap Aslim.

Pihak sekolah kabarnya sudah mengupayakan mediasi dengan memanggil para orang tua murid dan mempertemukannya dengan guru MW. Namun, mediasi masih buntu, karena beberapa orang tua tidak terima anaknya diperlakukan tak manusiawi oleh oknum guru tersebut. (jpnn/pojoksatu)

Tags :
Kategori :

Terkait