Radartasik.com, TASIK — Imbas dari jebolnya pipa Irigasi Bendungan Padawaras di Cileundi Desa Bantarkalong Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya, Senin (24/1/2022), berdampak kepada ratusan hektare lahan pertanian, karena dari hulu irigasi ada penutupan.
"Saat ini bukan lagi berkurang aliran irigasinya, tetapi tidak mengalir sama sekali, karena adanya kerusakan pipa dari hulu ditutup alirannya," ujar Kepala Desa Padawaras Yayan Siswandi kepada radartasik.com, Selasa (25/1/2022).
Menurut Yayan, sampai saat ini belum ada informasi kepada masyarakat kapan pipa yang bocor itu selesai diperbaiki.
Masyarakat pertanian pun kini hanya mengandalkan adanya air hujan, itu pun kalau ada hujan.
"Para petani gigit jari, kecewa, jengkel, marah, campur aduk padahal hari ini petani sedang posisi bajak sawah dan sebagian ada yang sedang nanam," kata Yayan.
Setidaknya, kata Yayan, ada lebih dari 500 hektare lahan pertanian yang saat ini memulai dibajak, bahkan ada yang sudah mulai ditanami.
"Tentunya kami para petani, akan gagal tanam. Biasanya kami satu tahun tiga kali panen, kondisi hari ini satu kali panen pun belum tentu karena tidak ada air," ungkap dia.
Saat ini, para petani mendesak Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat dan pemerintah usat segera menentukan solusi, agar para petani ini tidak gagal tanam.
"Ya airnya pengen mengalir lah, dengan cara diperbaiki segera karena para petani sangat membutuhkan," harap dia.
Salah satu petani di Desa Kertasari, Nasolih (46) mengatakan, saat ini dia dan para petani lainnya sudah mulai menggarap lahan untuk menanam padi, bahkan untuk bibinya sendiri sudah mulai disemaikan.
"Kalau begini tidak akan tertanam, bahkan lahan sawah yang sudah kami garap juga mubazir dan rugi karena sudah mengeluarkan biaya, termasuk tenaga," katanya.
Padahal, kata dia, sebelum ada penutupan air irigasi, karena pipa jebol, masyarakat sudah senang air irigasi mengalir lagi untuk mengairi sawah yang saat itu tidak tergarap karena tidak ada air.
Saat itu air irigasi mengalir juga setelah para petani dari tiga desa berdemonstrasi ke DPRD Kabupaten Tasikmalaya.
"Hari ini mau digarap, airnya malah tidak ada sama sekali," kata dia.
Nasolih, meminta pemerintah segera memperhatikan irigasi yang rusak itu agar lahan sawah para petani bisa digarap kembali.
"Harapan kami diperbaiki secara optimal, sehingga seluruh lahan pertanian bisa digarap," harapannya.
Kategori :