Bangkit setelah Sektor Pariwisata “Tenggelam” Selama Covid, Wisata Malang Raya Satu Branding

Minggu 23-01-2022,16:10 WIB
Reporter : tiko

Radartasik.com - Sektor wisata yang sempat "tenggelam" setelah situasi pandemi yang memukul habis-habisan, tiga daerah di Malang Raya punya cara baru.  Pemangku kebijakan di Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kota Batu sudah satu suara membuat promosi wisata bersama atau satu branding. 

Pengelola wisata di tiga daerah ini bakal berkolaborasi demi kemajuan wisata bersama. Karena masing-masing punya andalan berbeda.  

Di Kabupaten Malang mengandalkan wisata alam berupa gugusan pantai dengan bentang ratusan kilometer. Ada wisata gunung di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), serta air terjun. 

Begitu pun ada sejumlah desa wisata yang dikembangkan lewat Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) seperti Pujon Kidul di Kecamatan Pujon; Boonpring Andeman di Sanankerto Kecamatan Turen; juga Sumbermaron di Kecamatan Pagelaran. Ketiga destinasi wisata buatan tersebut bahkan menempati posisi sebagai wisata dengan tingkat kunjungan tertinggi.

Sementara Kota Batu punya wisata buatan dan plus wisata alam. Sedangkan Kota Batu menjadi pusat wisata belanja, kuliner, dan kampung tematik. Sehingga ketika tiga kekuatan ini disatukan, maka akan saling menguntungkan.

Saat ini sinergi tiga daerah itu masih tataran teknis. Termasuk membuat konsep perjanjian kerja sama. Juga kalau pun ada tagline bersama, masih dalam pematangan. 

“Jadi nanti kita (pemda tiga daerah) bisa saling bertukar informasi, membuat branding wisata bersama, juga membuat paket wisata bareng,” terang Kepala Bidang Pemasaran Disparbud Kabupaten Malang Armand Erlangga dikutip dari radar malang.

Target dari kerja sama ini memang bukan profit oriented (mencari keuntungan) semata, melainkan upaya bersama untuk bangkit. “Rencananya akan berjalan selama 5 tahun, sekarang sedang proses pembahasan lampiran (naskah kerjasama), harapan kami bisa action di tahun 2022 juga,” tandas Armand.

Terpisah Bupati Malang Drs H M Sanusi juga mendorong agar kerja sama tersebut bisa segera direalisasikan. “Itu lebih bagus, karena kebersamaan ini akan lebih menarik para investor untuk masuk ke wilayah Malang Raya karena situasinya jadi lebih kondusif,” kata Sanusi.

Dengan kerja sama tersebut, pria berlatar belakang pengusaha tebu itu menargetkan tahun ini Kabupaten Malang dapat menghimpun investasi sebesar-besarnya. “Karena potensi wisata yang kami miliki sangat besar, hanya memang sebagian masih terkendala pengelolaannya karena status lahannya banyak yang bukan milik pemerintah,” kata Sanusi.

Sementara itu Pelaksanaan Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (disparbud) Kabupaten Malang Dr Made Arya Wedanthara menyampaikan bahwa ada beberapa alternatif yang menurutnya lebih efektif. “Kemarin (beberapa waktu yang lalu) sempat dibahas dengan usulan lewat aplikasi, tapi rencana itu masih dibahas,” kata Made.

Selain pandemi yang belum juga berakhir, Made menyebut bahwa persoalan pendanaan untuk program promosi bersama itu juga masih menjadi kendala. “Kalau mau buat branding bersama nanti juga kami harus bisa menurunkan ego sendiri-sendiri,” kata Made.

Yang justru efektif, masih kata Made, tiga pemerintah daerah di Malang Raya bisa saling mendukung lewat event-event kepariwisataan yang digelar secara bersama. “Misalkan nanti ada salah satu daerah yang berulang tahun terus kita gelar pameran bersama-sama, setahun 2 sampai 3 kali dengan tuan rumah bergantian, itu akan sangat efektif untuk membranding bahwa Malang Raya ini punya potensi wisata yang sangat luar biasa jika tersinergikan,” beber Made. (radar malang/try)
Tags :
Kategori :

Terkait