Korban Meninggal Kasus Keracunan Makanan di Sodonghilir, Tasikmalaya Memiliki Penyakit Bawaan

Sabtu 22-01-2022,10:30 WIB
Reporter : Usep Saeffulloh

Radartasik.com,  TASIK — Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya telah mengumpulkan sampel makanan terkait kasus dugaan keracunan massal di Desa Sodonghilir, Kecamatan Sodonghilir, Kabupaten Tasikmalaya.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya dr Iman Firmansyah menjelaskan bahwa dari kasus dugaan keracunan massal itu, korbannya 63 orang dan satu diantaranya meninggal dunia. Korban tersebut berusia 74 tahun.

"Ya betul itu sudah ditangani, bahkan beberapa masih dirawat, tetapi kondisinya mulai membaik," katanya kepada radartasik.com, Sabtu (22/1/2022).

Sedangkan satu orang yang meninggal dunia, kata dr Iman Firmansyah, karena memiliki komorbid atau penyakit bawaan, akan tetapi korban memiliki keluhan sama yakni diare, muntah, demam dan lainnya. "Itu dengan komorbid," kata dr Iman Firmansyah.

Dokter Iman Firmansyah menjelaskan, informasi yang pihaknya terima dari 63 korban dugaan keracunan makanan itu, 55 orang menjalani rawat jalan, 7 orang dirawat inap di Puskesmas Sodonghilir dan 1 orang meninggal. 

"Mudah-mudahan tidak ada penambahan dan kondisi lokasi korban mulai membaik," kata dr Iman Firmansyah. 

Pihaknya, saat ini terus melakukan penelusuran barangkali masih ada warga yang mengalami keluhan yang sama. 

"Kita telah mengumpulkan berbagai sampel, baik makanan, muntahan, air dan lainnya guna memastikan penyebab dugaan keracunan makanan itu, kita kirim ke Laboratorium Provinsi Jawa Barat," ujar dr Iman Firmansyah. 

Kapolsek Sodonghilir Iptu Uu Mahtum, sebelumnya juga menjelaskan bahwa sebanyak 63 warga Desa Sodonghilir Kecamatan Sodonghilir Kabupaten Tasikmalaya diduga keracunan makanan dari hajatan. Satu orang diantaranya meninggal dunia.

"Kini korban yang diduga sakit akibat kejadian tersebut sebanyak 63 orang. Diantaranya, sebanyak 55 orang rawat jalan, 7 orang dirawat inap di Puskesmas Sodonghilir sedangkan 1 orang meninggal," kata Kapolsek Sodonghilir Iptu Uu Mahtum kepada wartawan Sabtu (22/1/2022).

Menurut Iptu Uu Mahtum, keracunan itu diketahui dengan adanya laporan peningkatan kasus diare kepada pembina desa, tempat praktik dokter. Kunjungan rawat inap pada tanggal 20 Januari 2022 meningkat karena penyakit diare meningkat. 

"Kemudian ada 1 orang penderita yang meninggal dunia pukul 05.00 WIB hari ini dan disertai penyakit penyerta, lalu ditindaklanjuti dengan investigasi oleh tim nakes," kata Kapolsek.

Informasi yang pihaknya terima bahwa pasien yang memiliki keluhan sebelumnya mereka mengkonsumsi makanan yang berasal dari hajatan sebuah keluarga di Desa Sodonghilir. 

"Gejala yang paling dominan adalah diare, mual, nyeri ulu hati, muntah, pusing dan demam," kata Kapolsek.

Saat ini terus dilakukan pelacakan oleh tim medis dan seluruh pasien telah diperiksa serta diberikan obat. 

Sampel makanan juga telah diambil untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui pasti penyebab keracunan. 

Tags :
Kategori :

Terkait