Moldova mengumumkan keadaan darurat Gas

Kamis 20-01-2022,13:40 WIB
Reporter : Achmad faisal

Radartasik.com,  Pemerintah Moldova telah mengumumkan keadaan darurat selama 60 hari, menyusul peringatan bahwa perusahaan energi Rusia Gazprom dapat menghentikan pengiriman gas ke negara itu karena tagihan yang belum dibayar.

Perdana Menteri Natalia GavriliÈ›a mengumumkan berita tersebut pada sesi kabinet pada hari Rabu (19/1/2022), ia mengatakan, “Keputusan telah disetujui. Sekarang harus dikonfirmasi oleh parlemen. Setelah itu, keputusan darurat akan mengambil tindakan penuh untuk memastikan bahwa konsumen memiliki akses tanpa gangguan ke gas.”

GavriliÈ›a melaporkan bahwa Gazprom telah mengirimkan pemberitahuan resmi kepada pemerintah Moldova bahwa jika gagal membayar hutangnya kepada perusahaan pada bulan Januari, raksasa energi negara Rusia akan menghentikan pengiriman gas. 

Wakil Perdana Menteri Andrei Spinu juga mengatakan bahwa Moldova akan meminta untuk membayarnya secara bertahap kepada Gazprom.

“Perusahaan energi negara Moldovagaz akan membayar Gazprom uang muka sebesar $38 juta pada 20 Januari,” Spinu mengumumkan. “Itu menyisakan $25 juta lagi pada bulan Januari, dan Moldovagaz meminta agar pembayaran ini ditunda, tetapi tidak dapat menerima Gazprom, yang tidak ingin membantu perusahaan negaranya.” Dia menambahkan bahwa Moldovagaz mengandalkan penerimaan kredit untuk membayar utang ini.

Vadim Cheban, kepala Moldovagaz, sebelumnya mengumumkan bahwa perusahaan tidak akan dapat membayar kembali Gazprom pada bulan Januari, dengan mengatakan bahwa tarif tidak mengikuti kenaikan biaya gas, dan bahwa perusahaan tidak berada dalam kesulitan keuangan sehingga tidak bisa mendapatkan kredit dari bank.

Dikutip dari Russian Today, Moldova sebelumnya telah menyatakan keadaan darurat pada Oktober untuk memerangi krisis energinya, setelah itu, Moldovagaz dan Gazprom melakukan kontrak selama lima tahun dengan pembayaran perbulan. 

Moldova meminta perpanjangan pembayaran November, Gazprom juga mengancam akan menghentikan pengiriman, tetapi Moldovagaz akhirnya mampu membayar tagihan $75 juta. 
Dalam bicaranya pada hari Rabu (19/1/2022), Spinu menjelaskan bahwa situasi ini tidak akan terjadi lagi setelah krisis saat ini teratasi. (sal)
Tags :
Kategori :

Terkait