radartasik.com, TASIK - Praktisi pendidikan meminta guru di Tasikmalaya semua jenjang yakni TK/SD/SMP/SMA/SMK bisa mendaftar Program Pendidikan Guru Penggerak (PPPGP) angkatan keenam yang pendaftarannya dibuka hingga 18 Februari 2022. Tujuannya, agar bisa menunjang peningkatan mutu kualitas pendidikan.
Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unsil Tasikmalaya Dr H Cucu Hidayat MPd mengatakan, program guru penggerak angkatan keenam ini merupakan peluang yang sayang untuk dilewatkan. Dengan menjadi guru penggerak, mereka siap menjadi pemimpin pembelajaran dan berperan sebagai agen pendorong transformasi pendidikan. “Kita butuh guru penggerak, karena dapat sekaligus sebagai teladan, mempunyai karakter dan transformatif,” katanya kepada Radar, Rabu (19/1/2022).
“Saat ini atau ke depannya lebih dari sekadar guru. Artinya harus jadi guru plus yang bisa menyikapi tantangan zaman,” katanya. Ketika dunia pendidikan terjadi perubahan, guru pun dalam cara mendidik sesuai zamannya, sehingga menjadikan sekolah unggul.
Sebelumnya, Kepala Bidang Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan (PGTK) Disdik Kota Tasikmalaya Asep Sudrajat Hardipraja SPd MAk menyampaikan, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) sudah membuka calon guru penggerak angkatan 6 adalah guru jenjang TK, SD, SMP, SMA, SMK dan SLB pada 10 Januari-18 Februari 2022.
Program ini digelar di 156 wilayah kabupaten/kota se-Indonesia yang memiliki kuota 8.000 formasi. “Bagi calon peserta guru penggerak dari Kota Tasikmalaya langsung mendaftar secara daring pada laman https://sekolah.penggerak.kemdikbud.go.id/gurupenggerak,” katanya kepada Radar, Minggu (16/1/2022).
Tentunya mesti melengkapi persyaratan terlebih dahulu, dengan mengunggah dokumen yang terdiri dari; mengisi biodata pada laman, Kartu Tanda Penduduk (KTP), Ijazah S1/D4, SK mengajar, surat izin dari pimpinan/ atasan langsung tempat bekerja. Kemudian pengisian esai yang berkaitan dengan guru penggerak.
“Nantinya Ditjen GTK melakukan dua tahap seleksi untuk calon guru penggerak, yaitu; tahap pertama registrasi, pengisian dan penilaian biodata, dan penilaian esai. Lalu tahap kedua, penilaian simulasi mengajar dan wawancara,” ujarnya.
Jika guru di Kota Tasikmalaya banyak yang mengikuti guru penggerak, sambungnya, tentunya adanya peningkatan mutu kualitas pendidikannya, sebab mereka akan mendapatkan bekal kemampuan kepemimpinan pembelajaran dan pedagogi.
“Dengan begitu mampu menggerakkan komunitas belajar, baik di dalam maupun di luar sekolah. Lalu berpotensi menjadi pemimpin pendidikan yang dapat mewujudkan rasa nyaman dan kebahagiaan peserta didik ketika berada di lingkungan sekolahnya masing-masing,” ujarnya.
Selanjutnya dengan sekolah memiliki guru penggerak, ke depannya menjadi motivasi guru yang lain dalam menerapkan pembelajaran yang merdeka belajar dan menggerakkan seluruh ekosistem pendidikan.
“Adanya guru penggerak juga mampu mewujudkan pendidikan yang berpusat pada siswa. Artinya hasil belajar murid tidak hanya dimaknai dengan nilai-nilai, tapi juga pada karakter, dan sikap murid yang tertuang dalam profil pelajar Pancasila,” katanya.
Menambahkan, Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya Ir Hj Ely Suminar MP mengatakan, adanya pembukaan program guru penggerak merupakan kesempatan guru di Kota Tasikmalaya untuk dapat meningkatkan kualitasnya. Untuk itu, dia meminta untuk guru jenjang TK, SD, dan SMP mengikuti program PPPGP. “Seharusnya semua guru yang memenuhi syarat harus mengikutinya,” ujarnya.
Persiapan itu, berkaca dari pengalaman Kabupaten Sukabumi yang pernah ikut seleksi guru penggerak, dari 600 orang tetapi yang lulus hanya 15 orang. Dari pengalaman itulah, dia berharap harus serius mengikuti program ini. Sebab, Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya tidak mengetahui jumlah pasti yang masuk menjadi guru penggerak. Tetapi tergantung kemampuan guru saat mengikuti seleksi.
Kategori :