Radartasik, JAKARTA - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Endra Zulpan mengungkapkan bahwa peserta seleksi calon Bintara Polri yang bernama Fahrifadillah Nurizky dinyatakan gagal atau tidak lulus pada seleksi tahap kedua karena "menderita" buta warna parsial.
Lalu apa sih sebenarnya buta warna parsial itu?
Dikutip dari situs Halodoc.com, menurut Dokter Verury Verona Handayani buta warna parsial merupakan jenis buta warna yang paling umum dialami.
Biasanya pengidap buta warna ini akan memiliki pandangan yang berbeda tentang warna serta tidak dapat membedakan beberapa warna tertentu. Dan biasanya buta warna parsial ini terjadi ketika salah satu anggota keluarga memiliki kelainan pada fotopigmen, yaitu molekul yang bertugas dalam mendeteksi warna dalam sel-sel pada retina.
BACA JUGA:Sempat Dinyatakan Lulus, Fahrifadillah Gagal Jadi Bintara Polri Karena Buta Warna Parsial
"Selain karena adanya faktor keturunan, buta warna dapat disebabkan oleh paparan zat kimia berbahaya atau cedera fisik pada beberapa area tubuh, seperti mata, saraf penglihatan, bagian otak yang bertugas memproses informasi warna," ungkapnya.
"Tak hanya itu, katarak dan usia juga dapat menjadi penyebab seseorang mengalami buta warna," sambungnya.
Klasifikasi Buta Warna Parsial
Dokter Verury pun menjelaskan bahwa buta warna parsial memiliki dua golongan, yaitu kesulitan membedakan warna pada gradasi merah-hijau, dan sulit membedakan warna biru-kuning.
"Ketika pengidap kesulitan membedakan warna merah-hijau, kondisi ini disebabkan oleh berkurangnya fungsi sel kerucut merah atau kerucut hijau," terbangnya.
BACA JUGA:Soal Ratusan CPNS Pilih Mengundurkan Diri, Tjahjo: Kalau Mau Gaji Lebih, Ya Berbisnis Saja
Untuk buta warna parsial merah-hijau ini terbagi atas beberapa macam, yaitu:
1. Deuteranopia, yaitu ketika pengidap melihat warna merah menjadi kuning kecoklatan dan warna hijau menjadi krem.
2. Protanopia, yaitu ketika pengidap melihat warna merah tampak hitam, warna jingga dan hijau akan terlihat kuning, dan sulit membedakan warna ungu dan biru.
3. Protanomali, yaitu ketika pengidap melihat warna jingga, merah, dan kuning tampak lebih gelap menyerupai warna hijau.