Radartasik.com - Perhelatan MotoGP pada 18-20 Maret mendatang menjadi peluang yang sayang jika dilewatkan. Oleh karenannya hotel melati dipastikan menaikkan tarif berlipat, meski dibarengi dengan perbaikan fasilitas dan kualitas.
”Menaikkan harga juga harus dibarengi perbaikan kualitas dan fasilitas,” tegas Gede Wenten, ketua Perhimpunan Hotel Melati Kota Mataram, Senin (17/1) dikutip dari lombok post.
Gede Wenten kini tengah berunding dengan para anggota untuk menyeragamkan fasilitas apa saja yang akan diberikan hotel melati usai menaikkan harga. Salah satunya adalah pemberian fasilitas tambahan seperti sarapan pagi. Sebab dengan harga kamar normal Rp 300 ribu, pihaknya kesulitan menyediakannya.
Pihaknya memperkirakan sekitar 500 kamar mampu disiapkan hotel melati. ”Mampu menampung sekitar 1.000, jika satu kamar diisi dua orang,” jelasnya.
Soal kenaikan harga, ia menegaskan hal ini bergantung pada fluktuasi permintaan para tamu. Kenaikan maksimal hingga 100 persen. Mulai dari Rp 500 ribu sampai Rp 750 ribuan. Bergantung fasilitas-fasilitas yang disediakan masing-masing hotel.
Ditegaskan, kenaikan tarif tak akan menyentuh angka Rp 1 juta bahkan lebih. ”Kita tidak akan terlalu memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan,” janjinya.
Gede menegaskan, kenaikan tarif ini juga sebanding dengan kondisi permintaan. Pihaknya optimis keberadaan hotel melati juga akan menjadi sasaran akomodasi para penonton MotoGP mulai sebulan sebelum event.
Sementara untuk pemesanan kamar hotel berbintang, tiga bulan menjelang perhelatan MotoGP mendatang saja sudah penuh. Bahkan, beberapa hotel berbintang di sejumlah kabupaten disebut sudah full booking.
Kebanyakan para tamu melakukan pemesanan lebih dulu di Mandalika, Lombok Tengah yang dekat dengan lokasi sirkuit. Jika penuh, mereka akan memenuhi kamar hotel di Mataram. Selanjutnya ke Senggigi, Lombok Barat dan Kawasan tiga gili, Lombok Utara menjadi opsi terakhir.
”Semua hotel dari bintang satu sampai lima sudah sold out. Bahkan over booked sampai sekarang,” kata Ketua Kehormatan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) NTB I Gusti Lanang Patra. (eka/r9/jpg/try)