Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Didukung Kebijakan People-First

Kamis 26-05-2022,22:43 WIB
Editor : Agustiana

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Didukung Kebijakan People-First

radartasik.com - Momentum Presidensi G20 Indonesia tahun 2022 bersamaan dengan kondisi dunia yang sedang berjuang bersama untuk menghadapi dampak akibat pandemi Covid-19.

Untuk itu, Indonesia mengusung tema “Recover Together, Recover Stronger” pada gelaran G20 tahun ini untuk mengajak negara-negara G20 untuk pulih bersama.

Tema tersebut juga menjadi pendorong bagi Indonesia dalam melakukan berbagai upaya penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional yang menunjukkan hasil cukup baik serta diakui keberhasilannya oleh negara-negara di dunia.

BACA JUGA:Hadiri Pelantikan Pengurus DPD Demokrat Jabar, Ridwan Kamil: Mari Bersinergi Bangun Jawa Barat

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto juga menyampaikan bahwa pulihnya kondisi Indonesia dapat dibuktikan dengan pertumbuhan ekonomi tinggi pada kuartal pertama tahun 2022 yang mencapai 5,01% dan lebih tinggi dari negara G20 lain termasuk Jerman dan Tiongkok.

Hal tersebut disampaikan Menko Airlangga ketika mewakili Indonesia untuk menyampaikan pandangan dan perspektif pada sesi Country Strategy Dialogue dalam rangkaian perhelatan World Economic Forum Annual Meeting (WEFAM) 2022 di Davos, Swiss, Rabu (25/05).

BACA JUGA:Ridwan Kamil Ajak Kejaksaan Tinggi Tingkatkan Penggunaan Produk Dalam Negeri

“Pencapaian pertumbuhan ekonomi yang signifikan ini didukung oleh kebijakan Pemerintah yang bersifat people-first. Pemerintah menempatkan diri sebagai masyarakat untuk mempertimbangkan bagaimana dampak yang akan dirasakan oleh masyarakat akibat dari keputusan-keputusan yang akan dan telah diterapkan,” ujar Menko Airlangga.

Salah satu contohnya adalah tentang kebijakan pemberian bantuan tunai kepada para pedagang kaki lima, pemilik warung, dan nelayan (BT-PKLWN) yang diinisiasi untuk membantu pelaku UMKM sekaligus mendorong konsumsi masyarakat.

BACA JUGA:Jabar Matangkan Listrik Tenaga Angin di Garut Selatan Teknologi Denmark Siap Hasilkan 1.600 MW

Selain itu, ada juga program Kartu Prakerja yang bersifat semi bansos dan diinisiasi Pemerintah untuk reskilling dan upskilling masyarakat di masa pandemi.

Kartu Prakerja ini manfaatnya berhasil diterima oleh 11,4 juta penerima. Untuk siswa sekolah, Pemerintah juga memberikan bantuan kuota internet gratis guna menjamin ketersediaan pendidikan di masa pandemi.

BACA JUGA:BUBOS Kembali Digelar, Pangandaran Jadi Tuan Rumah KOAS dan KABAH Perdana

Seluruh langkah tersebut memang memiliki risiko dari sisi kebutuhan anggaran negara.

Namun, Menko Airlangga percaya bahwa hal tersebut akan mendatangkan keuntungan jangka panjang bagi masyarakat.

“Pemerintah memprioritaskan masyarakat, kami berinvestasi di dalamnya, dan memastikan kepercayaan mereka. Saya sangat yakin bahwa keputusan ini dalam jangka panjang akan terbukti sama pentingnya dengan yang mereka lakukan dalam jangka pendek. Pada akhirnya, jika masyarakat Indonesia dapat mempercayai Pemerintah, maka masyarakat tersebut akan menjadi investasi paling berharga bagi sebuah negara,” ungkap Menko Airlangga.

BACA JUGA:Jabar Pilot Project Sejuta Putri Brilian, Cetak Perempuan Remaja Wirausaha

Lebih lanjut, Menko Airlangga menegaskan bahwa pendekatan people-first ini tidak hanya berlaku pada masa krisis.

Penggunaan pendekatan ini di bidang tenaga kerja, pendidikan, kesehatan, dan layanan sosial lain dapat menjadi kekuatan penuntun dibalik upaya pembangunan.

BACA JUGA:Nagita Slavina Bilang Bahaya Kalau Enggak Ikut Ngomong Soal Medina Zein ke Publik

Hal ini dapat dilihat seperti pada kebijakan lingkungan hidup, dimana Indonesia juga menekankan pendekatan yang people-first.

Pemerintah mendengarkan keluhan dari keluarga yang kehidupan dan mata pencahariannya berada di bawah ancaman nyata perubahan iklim.

Hasilnya, dalam dua tahun terakhir Indonesia berhasil mengurangi deforestasi hingga 80%.

BACA JUGA:Ridwan Kamil Beri Bantuan Pembangunan Masjid di Depok

Menko Airlangga percaya bahwa penerapan kebijakan people-first dapat memberikan perubahan yang nyata.

“Pendekatan ini adalah pendekatan yang inklusif, berkelanjutan, dan berprinsip. Pendekatan inilah yang dapat menjadi dasar untuk meningkatkan keterlibatan dan kerja sama di seluruh dunia,” pungkas Menko Airlangga. (dep7/ltg/fsr).

Kategori :