Radartasik, KOTA TASIK - Pengusaha sapi di Kota Tasikmalaya mengaku belum bisa berjualan karena maraknya Penyakit Mulut dan Kaki (PMK).
Seperti dialami kandang sapi milik pengusaha, Nandang Suryana di Kecamatan Kawalu. Kandang sapinya masih terlihat kosong.
Kamis (26/05/22), hanya terdapat dua ekor sapi di kandang yang biasa menampung 400 ekor hewan ternak. Masih sepinya kandang sapi itu merupakan dampak dari wabah PMK.
"Kalau terdampak, saya ikut terdampak. Biasanya bulan Sawal itu sudah penuh sapi di sini, tapi sekarang masih kosong," kata Nandang.
BACA JUGA:Terkini, Kondisi 7 Ekor Sapi di Kota Tasik Positif PMK
Pesanan sapi untuk kebutuhan kurban Idul Adha sebetulnya sudah banyak. Lebih dari 100 ekor sapi yang dipesan di tempatnya.
Namun, sapi-sapi itu belum bisa didatangkan dari daerah asalnya karena merebaknya wabah PMK. Dia mengakui sudah memiliki sapi di sejumlah daerah, salah satunya di Magetan, Jawa Timur.
BACA JUGA:Wabah PMK, Penjualan Ternak Merosot
Namun, pemerintah setempat belum bisa mengeluarkan surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) untuk sapi miliknya. Akibatnya sapi-sapi itu belum bisa dikirimkan ke Tasikmalaya.
"Saya juga tidak mau ambil risiko (memaksakan mendatangkan sapi, Red) ya harus ada SKKH-nya," terangnya.
Nandang menjelaskan, sapi-sapi yang didatangkan dari luar daerah biasanya ditempatkan dulu di kandang miliknya sekitar dua bulan sebelum dijual kembali.
Hal itu dilakukan untuk merekondisi sapi terlebih dahulu. Selama masa rekondisi, sapi-sapi itu diberikan sejumlah obat dan vitamin agar benar-benar fit saat dijual untuk kebutuhan kurban.
"Namun, sampai sekarang belum ada yang datang. Padahal ini seharusnya masa menjelang Lebaran Haji ini sudah penuh 400 ekor," bebernya.
BACA JUGA:Sikapi Kasus PMK, Begini Kebijakan Bupati Tasikmalaya
Ia berharap, pemerintah dapat segera melaksanakan penanganan terkait wabah PMK, salah satunya upaya vaksinasi.