Awas Jangan Terlambat Bawa Korban Kecelakaan ke Rumah Sakit

Minggu 16-01-2022,11:10 WIB
Reporter : tiko

Radartasik.com — Masyarakat pada umumnya belum memahami bagaimana tindakan atau pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) yang harus dilakukan. Sehingga pada akhirnya masyarakat hanya bisa menonton atau bahkan membiarkan pergi korban bila terjadi kecelakaan lalu lintas. 

Itulah yang mengakibatkan 80 persen kegagalan penanganan bagi korban kecelakaan. Atau karena terlalu lama dibawa ke rumah sakit oleh warga di lokasi kejadian yang ternyata berakibat fatal bagi korban. 

Hal tersebut disampaikan dokter spesialis ortopedi Siloam Hospitals Jember dr Hantonius SpOT. Terlebih jika korban mengalami cedera kepala menjadi resiko paling tinggi penyebab kematian korban kecelakaan lalu lintas (lakalantas). 

“Banyak orang karena takut salah jadi tidak berani menolong korban,” kata Hantonius dalam keterangannya Sabtu (15/1).

Dalam kesempatan yang sama dokter spesialis bedah syaraf dr Fatkhul Adhiatmadja SpBS menjelaskan cedera pada kepala merupakan penyebab kematian tertinggi korban lakalantas. Alasannya karena terjadi peningkatan tekanan di kepala akibat benturan dan atau pembengkakan.

“Hal ini diakibatkan karena kepala adalah bagian yang memiliki sangat banyak syaraf,” ungkap Fatkhul. Untuk itu dalam berkendara, bagian kepala perlu mendapatkan perhatian dan perlindungan. Diantaranya bagi pengendara motor, selalu menggunakan helm.

Siloam Hospitals Jember mengajak masyarakat untuk lebih memperhatikan korban lakalantas. Diantaranya mereka melibatkan para dirver ojek online (ojol). Para driver ojol ini menghabiskan banyak waktu di jalan raya. 

Sehingga memiliki potensi besar menjumpai kejadian lakalantas. Driver ini mendapatkan pelatihan singkat P3K untuk korban kecelakaan. (jpg/try)
Tags :
Kategori :

Terkait