Radartasik.com, Otoritas imigrasi Australia kembali menahan Novak Djokovic, dengan alasan, meskipun ia memiliki pengecualian medis dari Serbia untuk tidak melakukan vaksinasi Covid-19, pendapatnya terlalu berbahaya untuk membiarkannya tetap tinggal.
Djokovic ditahan di Melbourne Sabtu (15/1/2022) pagi, sesuai perintah pengadilan dari hari sebelumnya, yang membuat Menteri Imigrasi Alex Hawke membatalkan visa juara Australia Terbuka sebanyak 9 kali.
“Saya menganggap bahwa kehadiran berkelanjutan Tuan Djokovic di Australia dapat menyebabkan peningkatan sentimen anti-vaksinasi yang dihasilkan di komunitas Australia, yang berpotensi mengarah pada peningkatan kerusuhan sipil seperti yang sebelumnya dialami di Australia dengan demonstrasi dan protes yang mungkin merupakan sumber penularan komunitas,” kata Hawke.
Awalnya Djokovic melakukan perjalanan untuk bersaing di Australia Terbuka, Djokovic ditolak masuk ke negara itu minggu lalu meskipun memiliki pengecualian medis untuk vaksinasi virus corona dari Tennis Australia.
Saat itu, petugas perbatasan Australia berargumen bahwa pembebasan medisnya tidak cukup untuk mengizinkannya masuk, dan visanya dicabut.
Djokovich mengajukan banding atas keputusan tersebut dan meminta pengadilan memihaknya, mengizinkannya untuk tetap berada di negara itu dan berlatih untuk Australia Terbuka.
Namun, penangguhan hukuman itu berumur pendek karena visanya dibatalkan untuk kedua kalinya, tetapi dengan alasan yang berbeda, pada hari Jumat (14/1/2022).
Menanggapi pembatalan visa baru, pengacara Djokovic mengatakan kepada Hakim Pengadilan Sirkuit Federal Anthony Kelly pada hari Jumat bahwa argumen menteri Australia tampaknya "sangat berbeda" dari yang diajukan oleh pejabat perbatasan ketika mereka membatalkan visa Serbia untuk pertama kalinya.
Hawke mengakui bahwa pengecualian medis Djokovic valid, tetapi bersikeras bahwa pandangannya tentang vaksinasi Covid-19 menghadirkan tantangan yang mengerikan bagi negara bagian Australia.
Pengacara tersebut mengatakan bahwa argumen tentang kehadiran Djokovic di turnamen akan memicu sentimen anti-vaksin itu salah karena tidak memperhitungkan fakta bahwa potensi deportasi bintang tenis itu kemungkinan akan menyebabkan reaksi yang lebih besar.
Dikutip dari Russian Today, Djokovich menghadapi larangan masuk kembali ke Australia selama 3 tahun jika dia kalah dalam pertarungan di pengadilan. Kasusnya akan disidangkan secara penuh oleh pengadilan federal pada Minggu pagi. (sal)