Mahfud MD Bilang Ada Menteri Minta Setoran Rp40 Miliar ke Dirjen, Sayang Gak Berani Sebut Nama dan Lapor ke Penegak Hukum

Kamis 13-01-2022,12:52 WIB
Reporter : radi

Radartasik.com , JAKARTA - Menko Polhukam, Mahfud MD kembali membuat kehebohan baru. Dia mengungkapkan jika ada menteri yang berani minta setoran dari anak buahnya di level dirjen hingga Rp40 miliar. 

Sayangnya lagi-lagi Mahfud MD tidak mau menyebutkan secara gamblang identitas menteri yang dimaksudnya atau mau melaporkannya ke aparat penegak hukum. Pernyataan Mahfud MD soal adanya Menteri yang meminta uang ke dirjennya itu diungkapkannya saat menjadi narasumber program Aiman yang tayang di Kompas TV, Selasa (11/01/2022) lalu. 

Saat itu, Mahfud MD mengungkapkan banyak hal, mulai dari gagalnya dia menjadi cawapres Jokowi di Pilpres 2019, sampai ambisi politiknya di Pemilu 2024. Namun, yang paling mencengangkan, saat Mahfud MD bicara soal budaya korupsi yang masih terjadi di lingkungan kementerian. 

Dalam wawancara tersebut, Aiman mengonfirmasi pernyataan Sesmenko Polhukam sebelumnya, yakni Letjen TNI Tri Soewandono terkait pesan Mahfud MD ketika kali pertama masuk ke Kemenko Polhukam. Sesmenko yang baru kemarin digantikan oleh Mayjen TNI Mulyo Aji itu bilang, Mahfud MD pernah minta tolong agar tidak dicarikan uang untuknya. 

“Emang Pak Mahfud biasa seperti itu?” tanya Aiman. Mahfud MD membenarkan ada menteri yang minta- minta setoran kepada anak buahnya. Uang tersebut, ungkapnya, masuk ke dompet pribadi sang menteri

“Kan banyak...,” jawab Mahfud MD yang spontan kembali direspons Aiman. “Banyak?” ucapnya sambil menatap Mahfud MD dengan tajam. Mahfud MD mencontohkan pernah didatangi seorang dirjen yang mundur dari salah satu kementerian. 

Alasan si dirjen mundur, sebut Mahfud, karena dimintai setoran oleh pimpinannya. Sayangnya, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu tak membeberkan identitas lengkap sang Dirjen

“Pak, saya disuruh nyetor, disuruh cari uang Rp40 miliar dari kedirjenan saya ini. Karena mengurusi perizinan-perizinan.” “Mundur dia, tapi diumumkannya dipecat. Diberhentikan. Pada akhirnya, terjadilah peristiwa itu,” sambungnya.

Menteri Pertahanan di era Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur ini, mengakui, sejak awal sudah mengingatkan Sekretaris di kementerian yang kini dipimpinnya. Agar menghindari budaya serupa, terjadi di kementeriannya. 

“Pak Ses (Sesmenko), saya perlakukan dengan wajar, yang gaji saya berikan gaji saya, honor-honor saya berikan yang sah, tapi yang tidak ada, jangan cari-cari,” ingat Mahfud ketika berpesan kepada Sesmenko Polhukam sebelumnya.

 “Gitu aja, biar semua selamat, Anda selamat, saya selamat,” pesan Mahfud. 

Informasi yang diungkap Mahfud ini, tentu saja mengagetkan banyak orang. Anggota Komisi III DPR, Nasir Djamil mengangkat jempol kepada Mahfud yang berani mengangkat fenomena korupsi di lingkungn kementerian ke publik. 

Namun, politisi PKS ini berharap, informasi yang disampaikan Mahfud tidak sebatas cerita saja. Akan tetapi, harus ditindaklanjuti dengan langkah konkret. Jika tidak, publik akan bertanya, apa maksud dan tujuan Mahfud menyampaikan hal buruk seperti itu.(rmiz/Zul)

  

Tags :
Kategori :

Terkait