radartasik.com, TASIK — Dosen Program Studi D3 Keperawatan Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya melaksanakan penelitian tentang Hubungan Pengetahuan, Sikap Ibu dengan Perilaku Pola Asuh Pemberian Makan pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Kahuripan Kota Tasikmalaya.
Pelaksanaan penelitian tersebut dari Januari hingga Desember 2020 yang berdomisili di RW 15 Kelurahan Kahuripan.
Dilanjutkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan 2018 menunjukkan 17,7 persen bayi usia di bawah 5 tahun (balita) masih mengalami masalah gizi. Angka tersebut terdiri atas balita yang mengalami gizi buruk sebesar 3,9 persen dan yang menderita gizi kurang sebesar 13,8 persen.
Jadi pada 2018, akibatnya hampir 3 dari 10 anak berusia di bawah lima tahun menderita stunting atau terlalu pendek untuk usia mereka. Maka 1 dari 10 kekurangan berat badan atau terlalu kurus untuk usia mereka.
Melihat permasalahan tersebut, ternyata terletak pada sistem pangan yang tidak bekerja dan gagal memberikan asupan makanan yang dibutuhkan anak untuk tumbuh dengan sehat.
Artinya pertumbuhan anak balita dipengaruhi kualitas makannya. Sementara itu, kualitas makanannya tergantung pada pola asuh yang diterapkan keluarga.
Untuk itu, permasalahan gizi balita akan muncul sebagai akibat praktik pemberian makan dan pola asuh pemberian makan yang tidak baik.
Mereka melakukan pencarian data menggunakan kuantitatif non eksperimental dengan rancangan penelitian croos sectional.
Adapun populasinya adalah ibu yang memiliki balita dalam periode satu tahun terakhir dari Januari sampai Desember 2020 yang berdomisili di RW 15 kelurahan Kahuripan wilayah kerja Puskesmas Kahuripan Kota Tasikmalaya. Lalu menggunakan purposive sampel diperoleh jumlah 60 orang.
Perwakilan Tim Peneliti Dosen Program Studi D3 Keperawatan Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya , Kusmiyati SKp MKes mengatakan secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan sikap ibu dengan perilaku pola asuh pemberian makan pada anak balita di wilayah kerja Puskesmas Kahuripan Kota Tasikmalaya. Dengan begitu dapat memberikan gambaran distribusi frekuensi karakteristik ibu yang memiliki balita di wilayah kerja Puskesmas Kahuripan Kota Tasikmalaya.
“Dengan adanya gambaran karakteristik tingkat pengetahuan, sikap, perilaku ibu dalam pola asuh pemberian makan pada balita. Di situlah dapat mengetahui permasalahan kesehatan pada balita,” katanya kepada Radar, Rabu (12/1/2022).
Lalu, pihaknya pun meneliti bagaimana hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan perilaku dan sikap pola asuh pemberian makan pada anak balita di wilayah kerja Puskesmas Kahuripan Kota Tasikmalaya.
Untuk itu, pihaknya pun memberikan saran dari hasil penelitian tersebut Puskesmas Kahuripan selalu mengadakan penyuluhan kepada ibu-ibu dengan memasukkan materi mengenai cara pemberian makan balita, zat gizi yang terkandung dalam makanan, asupan makanan yang seharusnya terpenuhi untuk mencegah penyakit infeksi dan gangguan pertumbuhan balita.
Kategori :