radartasik.com, TASIK - Ikatan Alumni (IKA) Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya mengeluarkan sikap resmi seiring pemilihan Rektor Unsil periode 2022-2026 yang semakin dinamis.
Sekretaris IKA Unsil Tasikmalaya, Taufiq Rohman mengatakan di tengah perjalanan mereka membaca banyak opini masyarakat muncul, seiring dengan adanya surat rekomendasi untuk bakal calon dari eksternal yang bernada intervensi bahkan terkesan intimidasi.
Sehingga, kata Taufiq, tidak ada cara lain bagi IKA Unsil yang memiliki ikatan batin dan sejarah di kampus berjuluk Kampus Perjuangan itu untuk bersikap. “Maka kami memberikan dukungan penuh terhadap bakal calon Rektor Unsil dari internal,” tegasnya.
Sebab, pihaknya memandang bakal calon dari internal adalah putra-putra terbaik yang dimiliki Unsil. Terlebih memiliki dedikasi seluruh hidupnya di Unsil, sejak berstatus Perguruan Tinggi Swasta (PTS), hingga kini menjadi Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
”Keyakinan kami bahwa bakal calon internal lebih memahami, lebih menjiwai situasi dan kondisi serta budaya di Unsil. Begitupun dari aspek kapasitas dan kapabilitas, tidak kalah dibandingkan dengan bakal calon dari eksternal, sehingga dipandang sangat pantas dan layak untuk memimpin Unsil,” ungkapnya.
Kemudian untuk keyakinan IKA Unsil selanjutnya, kata Taufiq, segala pencapaian keberhasilan Unsil selama ini merupakan buah kerja orang tua, sekaligus guru-gurunya yang telah bersama-sama menakhodai Unsil.
”Untuk itu, kita tegaskan bahwa secara prinsip kandidat eksternal tidak berkontribusi terhadap akreditasi prodi maupun institusi, serta keberhasilan-keberhasilan lain yang telah diraih,” terangnya.
Selain itu, ia meminta dalam pemilihan Rektor Unsil ini, jangan di bawa ke ranah politik praktis. Melainkan, Unsil sebagai lembaga institusi pendidikan. ”Untuk itu IKA Unsil akan melawan setiap intervensi, intimidasi dan kepentingan-kepentingan politik praktis dalam pemilihan Rektor Unsil,” ujarnya.
Taufiq menjelaskan IKA Unsil menolak tegas pandangan para tokoh, mantan pejabat dan lainnya yang menilai bahwa Unsil sejak menjadi negeri tidak memperlihatkan kemajuan. ”Se-nyata-nyatanya pandangan tersebut keluar dari cara berpikir prematur dan tak berdasar fakta,” katanya.
Sebab, sambung Taufiq, faktanya bahwa yang berdasarkan kajian IKA Unsil. Akreditasi Unsil dan program studi meningkat dari sebelumnya. Lalu, infrastruktur dan kualitas layanan jauh lebih pesat dan semakin memadai.
Ditambah kerja sama dengan pihak dalam negeri maupun luar negeri terjalin makin meningkat. Lalu, jumlah beasiswa afirmasi untuk mahasiswa terus bertambah signifikan, seperti beasiswa tahfiz bagi pondok pesantren atau organisasi masyarakat keagamaan, KIP Kuliah, dan lainnya.
”Terlebih Unsil memiliki prestasi-prestasi yang dicapai para mahasiswa ataupun kelembagaan yang mampu menyetarakan baik dengan PTN baru maupun PTN lama,” tegasnya.
”IKA Unsil mendoakan dan mendukung, sekaligus bangga kepada bakal calon internal yang maju dalam bursa pemilihan Rektor Unsil. Semoga ada niat yang baik, istiqamah untuk kemajuan dan kemanfaatan civitas akademika Unsil,” katanya.
Kategori :