Membuat Biji Kopi Jadi Suvenir, Aroma Kopinya Tercium dari Aksesori

Sabtu 08-01-2022,17:15 WIB
Reporter : Usep Saeffulloh

Radartasik.com,  Manusia kreatif mampu ”membuat sesuatu”. Kadang tidak terpikirkan manusia kebanyakan. Di Banyuwangi, Jatim, biji kopi disulap menjadi aneka suvenir jadi kebanggaan daerah.

Dari biji kopi, mereka membuat berbagai macam kerajinan. Seperti kalung, gelang, bros, gantungan kunci, hingga tasbih. Aroma biji kopi pun kini bisa dinikmati setiap saat.

”Biji kopinya disangrai dulu biar aromanya keluar. Kami pilih biji Arabika karena aromanya lebih kuat. Tidak mudah pecah. Jadi ini tidak hanya jadi aksesori, tapi bisa dinikmati aromanya setiap saat,” ungkap Mohammad Hafid Ryan Habibi, salah satu perajin biji kopi.

Biji kopi arabika yang berukuran lebih kecil dirangkai menjadi gelang, bros, kalung, dan gantungan. Sedangkan untuk tasbih, memakai kopi Robusta yang berukuran sedikit lebih besar.

Prosesnya juga cukup mudah. Kopi disangrai untuk mendapatkan warna cokelat kehitaman, sekaligus mengeluarkan aroma yang khas. Proses ini akan menentukan kualitas aksesori yang dihasilkan. Jika terlalu hitam, biji akan mudah pecah. Namun jika disangrai terlalu cepat, biji akan keras sehingga sulit dilubangi.

Setelah disangrai, biji kopi akan masuk proses pemilahan (sortir). Dipilih yang bentuknya bagus, ukurannya sama, dan permukaannya mulus. Setelah itu baru kemudian dibor. 

”Proses ini membutuhkan ketelitian, karena dari 10 biji kopi, tiga sampai empat biasanya akan pecah. Setelah semua rampung, baru kemudian biji dirangkai sesuai model yang diinginkan,” ujar Habibi.

Buah tangan unik tersebut dikemas dengan merek Bikopin, singkatan bahasa Osing ”Biji Kopi Nisun” yang artinya biji kopiku. Dalam pembuatan aksesori, Bikopin hanya menggunakan biji kopi berkualitas. 

Bikopin menjual gelang dengan rentang harga Rp 25—35 ribu. Ada yang original biji kopi, ada pula yang terbuat dari campuran manik dan biji jelitri. Sementara tasbih dijual dengan kisaran harga Rp 85 ribu.

Meski baru menekuni kerajinan biji kopi dalam sebulan terakhir, para pemuda ini sudah bisa menjual ke sejumlah kota. Di antaranya Kota Malang, Tuban, dan Jember. 

”Lebih banyak yang pesan online. Rencana ke depan ingin menyasar pasar kedai, pameran, dan kafe-kafe,” katanya.

Bukan hanya sekadar hiasan, menggunakan aksesori berbahan kopi akan membuat lebih rileks. Aroma khas kopi yang dikeluarkan akan mengikuti sepanjang hari.

Ada tips agar aksesori ini lebih awet dan tidak mudah rusak. Pertama, jangan dibanting, diseduh, atau jangan sampai terkena air sabun. 

”Jika aroma kopi mulai memudar, cukup membasahi gelang dengan sedikit air atau menyimpan dalam stoples berisi minimal 20 biji kopi yang sudah disangrai selama semalam,” ujar Hafid.(ddy/bay/c1/jp)

Tags :
Kategori :

Terkait