radartasik.com, TASIK — Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tasikmalaya sudah membeli alat smart parkir. Di samping bisa mengoptimalkan pendapatan asli daerah (PAD), juga berdampak pada pengurangan kebutuhan juru parkir di jalan.
Rencana penerapan smart parkir sudah beberapa tahun tertunda. Namun tahun ini Dishub meyakinkan akan merealisasikannya.
Dengan penggunaan mesin ini, akan berpengaruh pada kebutuhan jumlah juru parkir. Karena penggunaan alat itu bisa memperluas juru parkir menarik retribusi. “Misalnya area yang sebelumnya dikelola 6 atau 10 orang, nantinya cukup 2 orang saja,” ujarnya.
Dengan begitu, penugasan kepada sebagian juru parkir tidak akan diperpanjang. Secara teknisnya, dia masih membahas hal tersebut. “Pasti ada pengurangan, bahkan mungkin bisa setengahnya dari jumlah sekarang yang sekitar 400 orang,” ucapnya.
Pengurangan itu, menurutnya, tidak menjadi masalah dan sudah dimengerti para juru parkir. Terlebih adanya wacana pedestrian di HZ Mustofa dan Cihideung yang tentu membuat juru parkir kehilangan lapak. “Sejauh ini tidak ada yang komplain,” katanya.
Penempatan ruas jalan yang akan menerapkan smart parkir, masih dalam proses pembahasan. Namun juru parkir yang dibekali alat tersebut tentunya harus di area yang ramai. “Seperti HZ atau kawasan pusat kota lainnya,” ucapnya.
Salah seorang juru parkir di HZ Mustofa, Hendra (40) berharap tidak ada penghentian penugasan juru parkir. Hal itu sama saja dengan menghilangkan mata pencaharian warga. “Juru parkir kan punya keluarga yang harus dihidupi,” ucapnya.
Kategori :