radartasik.com, TASIK — Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi memastikan produksi minyak goreng seharga Rp 14.000 per liter direncanakan pada pekan depan.
Kebijakan ini direspons positif oleh para pedagang di Kota Tasikmalaya. Untuk itu masyarakat meminta pendistribusian minyak goreng murah itu bisa merata.
Minyak goreng murah ini dapat membantu masyarakat menengah ke bawah yang rata-rata berdagang makanan yang digoreng. “Berharap harga minyak goreng jangan terlalu tinggi. Kasihan masyarakat menengah ke bawah, kalau bisa segera ditetapkan harga Rp 14.000 per liter,” ujarnya.
Saat minyak goreng naik, sambungnya, akan berdampak pada harga jual makanan. Kemudian, pedagang juga harus menambah modal.
Dalam sehari, sambungnya, ia bisa menggunakan minyak goreng 2 liter untuk menggoreng dagangannya yakni ayam goreng. Paling tidak sehari mengeluarkan Rp 42.000 yang awalnya hanya Rp 30.000.
“Harga jual jadi naik, yang efeknya menurunkan pendapatan selama dua bulan ini,” katanya.
Selain itu, dia pun meminta harga kebutuhan pokok jangan banyak yang naik. Salah satunya tabung bright atau gas berwarna pink
Senada, pedagang gorengan Eva Farida (33) menyampaikan, ia merasa dirugikan dengan mahalnya harga minyak goreng. Sebab dalam sehari ia menggunakan enam liter minyak goreng untuk dagangannya.
“Kalau tidak jualan nantinya tidak ada penghasilan. Jadi terpaksa menambah modal kalau mau mendapatkan penghasilan,” katanya.
Ia berharap kepada pemerintah agar harga minyak goreng bisa kembali normal. Ia pun menyambut baik rencana penyaluran minyak goreng murah yang dilakukan pemerintah.
“Senang kalau (harga minyak goreng, Red) diturunkan atau kembali normal. Pastikan semua masyarakat kecil menikmatinya, khususnya para pedagang,” ujarnya.
Dalam rilisnya Kamis (6/1/2022), Kementerian Perdagangan (Mendag) akan melakukan subsidi minyak goreng kemasan, menjadi seharga Rp 14.000 per liter. Implementasinya diperkirakan minggu depan.
“Belum ada tembusan ke Kota Tasikmalaya, teknis seperti apa dari pemerintah pusat. Kita sudah koordinasi dengan Provinsi Jawa Barat pun sama belum ada jawaban, mudah-mudahan cepat terealisasi adanya minyak goreng murah karena sangat membantu baik untuk kebutuhan rumah tangga atau pedagang,” kata Kabid Ketahanan Pangan, DKP3 Kota Tasikmalaya Enung Nurteti. (riz)
Kategori :