radartasik.com - Romelu Lukaku kesal dengan kepergian Antonio Conte dari Inter dan menegaskan bahwa dia tidak meninggalkan klub demi uang.
Striker Belgia berusia 28 tahun itu menimbulkan kontroversi setelah wawancara baru-baru ini dengan Sky Sports yang dirilis kemarin di mana dia menyatakan bahwa dia tidak senang dengan situasinya menyusul kepindahannya senilai 115 juta euro (sekitar Rp 1,9 triliun) ke Chelsea di musim panas. Sisa wawancara itu kini telah dirilis hari ini (31/12/2021).
“Ketika Conte mengatakan kepada saya bahwa dia ingin pergi, saya kecewa. Kemudian Hakimi juga pergi dan ada rumor tentang kesulitan klub. Namun saya tahu bahwa dengan Inzaghi masih ada kesempatan untuk memenangkan Scudetto lagi, saudara saya selalu berbicara baik tentang dia,” tuturnya dikutip radartasik.com dari Football Italia.
“Dia dan stafnya telah menjadi pria sejati dengan saya. Saya kesal karena direktur bahkan tidak mencoba memperbarui kontrak saya, dalam hal ini saya akan bertahan 100 persen. Namun saya tidak pergi demi uang, itu tantangan untuk kembali ke Inggris di mana saya tidak menang,” ujarnya.
Romelu Lukaku juga memuji penyerang Argentina Lautaro Martinez. “Lautaro adalah rekan setim terbaik yang pernah saya miliki. Akankah dia bergabung dengan saya di Chelsea? Tidak, dia akan tetap di Milan dan saya akan kembali,” ucapnya.
Pemain depan Belgia berusia 28 tahun itu menegaskan bahwa dia tidak akan pernah bergabung dengan rival Inter, Juventus dan Milan.
“Tidak pernah! Saya marah dengan agen saya ketika dia memberi tahu saya tentang Juve. Di Italia bagi saya hanya ada Inter dan selalu seperti itu,” tuturnya.
Perhatian ke Eriksen
Penyerang Chelsea itu menyentuh mantan rekan setimnya Christian Eriksen dan ambruknya saat pertandingan Euro 2020 antara Denmark dan Finlandia.
“Itu adalah momen yang sulit, itu benar-benar menyakitkan. Pertandingan dengan Denmark di Kejuaraan Eropa adalah yang paling sulit yang pernah saya mainkan dalam karier saya,” tutur Romelu Lukaku.
“Saya berharap dia bisa memulai kehidupan normalnya lagi, tidak penting apakah dia masih bermain sepak bola atau tidak. Christian tidak banyak bicara, tetapi dia pria emas dan sangat penting bagi kami,” ucapnya.
Terakhir, Romelu Lukaku membahas mantan rekan setimnya di Inter dan betapa pentingnya Nerazzurri baginya.
“Terutama Barella, dia yang terburuk dari mereka semua dalam hal itu. Namun juga Handanovic, Brozovic dan Sensi. Saya selalu mengikuti Inter dan menonton semua pertandingan di TV, ketika Inter menyentuh Anda sesuatu yang berbeda terpicu di dalam,” katanya. (snd)