radartasik.com - Sepanjang 2021, perekonomian global dihadapkan pada berbagai tantangan seperti kenaikan harga energi, disrupsi supply chain , krisis Evergrande Tiongkok, serta risiko yang mempengaruhi arus modal Indonesia.
Seperti tapering off The FED dan potensi kenaikan suku bunga acuan AS, serta lonjakan kasus aktif varian Delta di awal Triwulan III-2021.
“Pemerintahan di masing-masing negara merespon cepat untuk memitigasi risiko varian Delta dan berhasil menjaga optimisme hingga akhir tahun. Arus modal asing kembali masuk ke negara berkembang sehingga mendorong perbaikan indeks saham dunia di tahun ini," ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Hal itu disampaikan dalam acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2021, di Jakarta, Kamis (30/12/21).
"Pada saat bersamaan, aktivitas manufaktur global juga meningkat bahkan konsisten berada di level ekspansif untuk negara maju dan negara berkembang,” sambung Airlangga Hartarto.
Optimisme juga terlihat di Indonesia, dengan respon cepat Pemerintah dan seluruh stakeholders berhasil memitigasi dampak lonjakan varian Delta.
Upaya ini juga telah menjaga tren penurunan kasus harian Covid-19 Indonesia di tengah kembali meningkatnya kasus harian global.
Pulihnya kepercayaan masyarakat dalam melakukan aktivitas ekonomi telah mendorong ekonomi untuk tetap tumbuh positif di Triwulan III-2021, yakni sebesar 3,51% (yoy).